"Di
sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi
apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" (Yohanes 6:9)
Pada
hakikatnya, orang lebih senang menerima daripada memberi. Dalam hal menerima,
kita biasanya jarang melakukan penolakan. Namun pada saat harus memberi, timbul
banyak pertanyaan, keragu-raguan, berbagai pertimbangan dan lain sebagainya.
Padahal apa yang harus kita berikan, ada pada kita. Kita sering menghitung dulu
sebelum memberi. Untung atau rugi? Apa artinya, kita memberi Rp. 1.000,- kepada
pengemis, jika kita punya Rp. 10.000,- berarti masih ada lebihnya.
Tuhan
meminta kita untuk memberi. Jika rela dan tulus dalam memberi maka Tuhan akan
memberkatinya sehingga menjadi berkat bagi orang lain, dengan jumlah yang jauh
berlipat ganda daripada pemberian kita. Ayat kita ini menceritakan kerelaan
anak memberikan bekalnya. Secara akal manusia, sungguh mustahil bisa memberi
makan 5.000 orang. Murid-murid Yesus sangat pesimis bahwa ini jalan keluarnya.
Tetapi Tuhan menunjukkan jalan dan kuasa-Nya.
Mungkin
juga ada pandangan yang salah, seperti umumnya orang dewasa. Jangan-jangan si
anak tidak mau memberikan makanannya, jangan-jangan karena merasa dibutuhkan.
Mungkin ada juga yang menduga harus dibeli dengan harga yang tidak terjangkau.
Mungkin banyak lagi prasangka buruk lainnya. Namun, ternyata si anak rela
memberikan bekalnya. Ini tergambar dari ekspresi Andreas yang ringan menunjukkan jatah makan
anak kecil ini kepada Tuhan Yesus. Rupanya anak ini memberi dengan tulus dan
rela dalam memberi. Anak yang sederhana dan polos dalam berpikir, sudah cukup
bagi Tuhan Yesus untuk bertindak. Ketika Tuhan Yesus memberkatinya, hasilnya
sungguh luar biasa. Keajaiban terjadi, mukjizat nyata. Makanan yang sedikit itu
berubah, bisa mengenyangkan 5.000 orang lebih, bahkan masih ada sisa 12 bakul.
Hari
ini marilah kita belajar dari pemilik 5 roti dan 2 ikan yang merelakan miliknya
kepada Andreas. Setiap orang percaya bisa berperan seperti anak tersebut.
Pemberian yang didasari ketulusan dan kerelaan mengubah segala sesuatu yang
tidak mungkin menjadi mungkin.
Pada
akhirnya, orang yang memberi akan diberi! Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar