Halaman

Selasa, 10 September 2013

TULUS DAN RELA



"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" (Yohanes 6:9)

Pada hakikatnya, orang lebih senang menerima daripada memberi. Dalam hal menerima, kita biasanya jarang melakukan penolakan. Namun pada saat harus memberi, timbul banyak pertanyaan, keragu-raguan, berbagai pertimbangan dan lain sebagainya. Padahal apa yang harus kita berikan, ada pada kita. Kita sering menghitung dulu sebelum memberi. Untung atau rugi? Apa artinya, kita memberi Rp. 1.000,- kepada pengemis, jika kita punya Rp. 10.000,- berarti masih ada lebihnya.
Tuhan meminta kita untuk memberi. Jika rela dan tulus dalam memberi maka Tuhan akan memberkatinya sehingga menjadi berkat bagi orang lain, dengan jumlah yang jauh berlipat ganda daripada pemberian kita. Ayat kita ini menceritakan kerelaan anak memberikan bekalnya. Secara akal manusia, sungguh mustahil bisa memberi makan 5.000 orang. Murid-murid Yesus sangat pesimis bahwa ini jalan keluarnya. Tetapi Tuhan menunjukkan jalan dan kuasa-Nya.
Mungkin juga ada pandangan yang salah, seperti umumnya orang dewasa. Jangan-jangan si anak tidak mau memberikan makanannya, jangan-jangan karena merasa dibutuhkan. Mungkin ada juga yang menduga harus dibeli dengan harga yang tidak terjangkau. Mungkin banyak lagi prasangka buruk lainnya. Namun, ternyata si anak rela memberikan bekalnya. Ini tergambar dari ekspresi  Andreas yang ringan menunjukkan jatah makan anak kecil ini kepada Tuhan Yesus. Rupanya anak ini memberi dengan tulus dan rela dalam memberi. Anak yang sederhana dan polos dalam berpikir, sudah cukup bagi Tuhan Yesus untuk bertindak. Ketika Tuhan Yesus memberkatinya, hasilnya sungguh luar biasa. Keajaiban terjadi, mukjizat nyata. Makanan yang sedikit itu berubah, bisa mengenyangkan 5.000 orang lebih, bahkan masih ada sisa 12 bakul.
Hari ini marilah kita belajar dari pemilik 5 roti dan 2 ikan yang merelakan miliknya kepada Andreas. Setiap orang percaya bisa berperan seperti anak tersebut. Pemberian yang didasari ketulusan dan kerelaan mengubah segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Pada akhirnya, orang yang memberi akan diberi! Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar