“Aku
tahu dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari
dirinya sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis,
bagi orang itulah sesuatu itu najis.” (Roma 14:14)
Mungkin
kita sering mendengar teman atau orang lain yang menganut agama lain dan sangat
taat dengan ajarannya. Begitu taatnya, mereka tidak pernah mau menggunakan
peralatan makan atau peralatan masak yang sudah kita pergunakan (karna
Kristen). Memang awalnya, saya dan mungkin Saudara akan tersinggung dengan
melihat sikap mereka, tetapi setelah kita mengetahui alasannya mengapa mereka
seperti itu. Karena alasan mereka jelas bahwa mereka takut najis, akhirnya kita
akan memakluminya karena itu ajaran agama yang dianutnya.
Berbicara
soal kenajisan, sebenarnya apa sih najis tersebut? Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), najis adalah kotor yang menjadi sebab terhalangnya seseorang
untuk beribadah kepada Allah. Dari pengertian itu tidak heran bila ada orang
yang menajiskan makanan tertentu. Ada juga yang menganggap, tidak ada makanan
yang najis selagi makanan itu didapat dengan cara halal. Namun tidak sedikit
orang yang berperinsip untuk tidak menajiskan apa pun.
Nah,
bagaimana dengan Saudara, ada ngga yang harus kita najiskan sebagai murid
Kristus? Kalau merujuk pada nats dan ajaran Tuhan Yesus pada bacaan hari ini,
hal yang harus kita najiskan bukanlah yang masuk ke dalam mulut tetapi yang
keluar dari hati. Kok bisa begitu? Ya, karena yang masuk ke dalam mulut tidak
akan masuk ke dalam hati, tapi ke dalam perut lalu keluar dibuang di jamban “ karena
bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di
jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal.” (Markus
7:19). Sedangkan hal yang dari hati justru menimbulkan segala pikiran jahat,
percabulan, pencurian, pembunuhan, dan lain-lain “sebab dari dalam, dari hati
orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan,
perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat,
kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan
menajiskan orang." (Markus 7:21-23).
Bagaimana
Saudaraku, sudah jelas bukan? Hal yang dinajiskan oleh Tuhan adalah yang keluar
dari hatimu. Karena itu adalah sumber dari segala pikiran, keputusan, dan
akhirnya tindakan yang bisa mendatangkan akibat, baik dan buruk bagi kita.
Seperti tertulis di firman-Nya “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,
karena dari situlah terpancar kehidupan. “ (Amsal 4:23). Maka, jagalah hatimu
supaya tidak tercemar hal-hal negatif yang bisa merusak diri.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar