“Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia
yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih
karunia Allah.” (1 Petrus 4:10)
Rasul Paulus menegaskan, “...kita mempunyai karunia yang
berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika
karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman
kita. Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk
mengajar, baiklah kita mengajar; jika karunia untuk menasihati, baiklah kita
menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya
dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya
dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya
dengan sukacita.” (Roma 12:6-8). Kita harus melayani karena kita dirancang dan
diciptakan Tuhan dengan tujuan, “....melakukan pekerjaan baik, yang
dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus
2:10).
Siapakah yang harus kita layani? Tuhan adalah pribadi utama
yang harus kita layani. Maka dari itu haruslah “dengan segala rendah hati aku
melayani Tuhan. Dalam pelayanan itu aku banyak mencucurkan air mata dan banyak
mengalami pencobaan dari pihak orang Yahudi yang mau membunuh aku.” (Kisah Para
Rasul 20:19). Hidup Paulus sepenuhnya dicurahkan untuk melayani Tuhan. Ujian
dan tantangan yang ada tak menyurutkan semangatnya untuk melakukan yang terbaik
bagi Tuhan. Jangan sekali-kali kita melayani Tuhan hanya karena mengikuti tren
atau sekedar ikut-ikutan. Rasul Paulus menyadari “...Ia, yang telah memilih aku
sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya, berkenan
menyatakan Anak-Nya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara
bangsa-bangsa bukan Yahudi, maka sesaatpun aku tidak minta pertimbangan kepada
manusia;” (Galatia 1:15-16).
Paulus merasa dirinya berhutang kepada Kristus jika tidak
melayani Tuhan, sebab “....kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara
hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah
yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak
bernoda dan tak bercacat.” (1 Petrus 1:18-19).
“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan
tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” (Lukas 12:43).
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar