“Hai
anakku,* jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam
hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan
hatimu kepada kepandaian,*# ya, jikalau engkau berseru kepada pengertian,@ dan
menujukan suaramu kepada kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari
perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,^& maka engkau akan
memperoleh pengertian tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan
Allah.” %(Amsal 2:1-5)
Jalan
hidup telah dijelaskan. Jika seseorang memberitahu Anda, bahwa ada 5 milliar
tersembunyi di dalam rumah Anda, Anda akan mencarinyaterus sampai menemukan
uang itu. Jika perlu, Anda akan membongkar keramik, membongkar dinding, dan
bahkan menghancurkan rumah sampai ke dasarnya untuk dapat menemukan jumlah uang
yang banyak itu. Betapa jauh lebih pentingnya kata-kata kehidupan itu!
Ketika
kita mendapatkan inspirasi dari dunia, kita mengambil hikmat manusia dan
petenung. Sikap hormat kepada Allah hanya diajarkan oleh perintah atau petunjuk
manusia. Tanpa pengejaran pengenalan akan Allah, sama saja kita bermaksud baik
kepada Allah tetapi menghina kemulian-Nya.
Penghakiman
itu terjadi karena tidak menghormati dan menghargai kebesaran dan kemulian-Nya.
Sesuai dengan tingkat kemulian yang dinyatakan, penghakiman akan segera
dilakukan ketika kemulian yang dinyatakan, penghakiman akan segera dilakukan
ketika kemulian Allah dihadapi dengan sikap tidak hormat dan tidak dihargai.
Amin.
* Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu(Amsal 1:8)
* Pasanglah telingamu dan dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku. (Amsal 22:17)
# Arahkanlah perhatianmu kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan.(Amsal 23:12)
@ Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia
memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan
murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan
diberikan kepadanya.(Yakobus 1:5)
^ yang menantikan maut, yang tak kunjung tiba, yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta terpendam;(Ayub 3:21)
& "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang
ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya
pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. (Matius 13:44)
% Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang akan menjadi
kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada waktu
mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar
ini adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.(Ulangan 4:6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar