"Janganlah
orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah
karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,”
(Yeremia
9:23).
Tidak
ada ayat dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa orang Kristen tidak boleh kaya
dan hidup dalam kelimpahan. Justru sebaliknya, Tuhan rindu anak-anak-Nya
memiliki kehidupan berhasil dan diberkati, karena itulah Dia datang. “Aku
datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
(Yohanes 10:10b). Tuhan rindu memberkati anak-anak-Nya supaya kita menjadi
berkat bagi orang lain. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut
kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19). Rasul Paulus
sangat percaya hal ini.
Rasul
Paulus tidak pernah memerintahkan Timotius untuk berbicara kepada orang kaya
supaya mereka meninggalkan kekayaannya dan menjadi orang yang miskin atau hidup
dalam kekurangan atau pas-pasan. Yang dimaksudkan oleh Paulus adalah agar
orang-orang kaya, yang secara materi berlebihan, memiliki sikap hati yang benar
terhadap kekayaan yang dimilikinya. Paulus berkata kepada Timotius,
“Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi
hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan,
melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala
sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi
kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan
suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang
untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” (1 Timotius 6:17-19). Jadi, tidak ada
alasan bagi orang percaya untuk takut memiliki kekayaan yang berlimpah dan uang
yang banyak. Yang patut diwaspadai adalah jangan sampai kita terjerat “Cinta Uang”
dan kemudian hati kita melekat kepada kekayaan tersebut. “Siapa mempercayakan
diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun
muda.” (Amsal 11:28).
Dengan
kekayaan yang ada kita memiliki kesempatan yang luas untuk berbuat kebajikan,
suka memberi dan membagi, serta memuliakan Tuhan dengan harta yang kita miliki
ini.
“Jangan
sampai kita seperti orang muda yang kaya, yang lebih mencintai kekayaan
daripada mengasihi Tuhan, sehingga keberatan ketika diperintahkan Tuhan untuk
berbagi dengan orang-orang yang berkekurangan. “Kata Yesus kepadanya:
"Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan
berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di
sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu
mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.”
(Matius 19:21-22).
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar