Halaman

Rabu, 05 November 2014

KAYA DALAM KEBAJIKAN



"Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,” 
(Yeremia 9:23).

Tidak ada ayat dalam Alkitab yang menyebutkan bahwa orang Kristen tidak boleh kaya dan hidup dalam kelimpahan. Justru sebaliknya, Tuhan rindu anak-anak-Nya memiliki kehidupan berhasil dan diberkati, karena itulah Dia datang. “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10b). Tuhan rindu memberkati anak-anak-Nya supaya kita menjadi berkat bagi orang lain. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19). Rasul Paulus sangat percaya hal ini.
Rasul Paulus tidak pernah memerintahkan Timotius untuk berbicara kepada orang kaya supaya mereka meninggalkan kekayaannya dan menjadi orang yang miskin atau hidup dalam kekurangan atau pas-pasan. Yang dimaksudkan oleh Paulus adalah agar orang-orang kaya, yang secara materi berlebihan, memiliki sikap hati yang benar terhadap kekayaan yang dimilikinya. Paulus berkata kepada Timotius, “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati. Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.” (1 Timotius 6:17-19). Jadi, tidak ada alasan bagi orang percaya untuk takut memiliki kekayaan yang berlimpah dan uang yang banyak. Yang patut diwaspadai adalah jangan sampai kita terjerat “Cinta Uang” dan kemudian hati kita melekat kepada kekayaan tersebut. “Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh; tetapi orang benar akan tumbuh seperti daun muda.” (Amsal 11:28).
Dengan kekayaan yang ada kita memiliki kesempatan yang luas untuk berbuat kebajikan, suka memberi dan membagi, serta memuliakan Tuhan dengan harta yang kita miliki ini.
“Jangan sampai kita seperti orang muda yang kaya, yang lebih mencintai kekayaan daripada mengasihi Tuhan, sehingga keberatan ketika diperintahkan Tuhan untuk berbagi dengan orang-orang yang berkekurangan. “Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Matius 19:21-22).
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar