“supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,” (Filipi 2:15)
Pada era tahun 1970an, seorang pengusaha yang terkenal di Mesir bernama Farhat telah kehilangan sebuah jam tangan seharga 11.000 dolar (berkisar Rp. 100 jutaan). Setelah sekian lama di cari, akhirnya suatu ketika, datang seorang pemulung yang dekil mengembalikkan jam tangan tersebut. Farhat bertanya mengapa si pemulung tidak menyimpan atau menjualnya. Si pemulung menjawab, “Kristus, Tuhan saya, meminta kepada saya untuk selalu jujur.” Kepada para jurnalis, Farhat berkata, “Saat itu saya belum mengenal Kristus, tetapi saya berkata kepada si pemulung bahwa saya melihat Kristus dalam hidupnya. Dan, karena kesaksiannya ini, saya akan menyembah Kristus yang ia sembah.”
Ketika seorang mengerjakan keselamatannya dengan hidup menurut kehendak Kristus, ia akan melakukan tindakan yang berbeda dari standar dunia – bahkan di atas rata-rata. Orang akan berkata, “Yang begini, belum pernah kita jumpai.” Kejujuran pemulung tadi bersinar di tengah gelapnya ketidakjujuran dan pementingan diri sendiri. Selanjutnya, setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan demi nama Kristus akan membuat orang dunia mendengar nama-Nya dan mengenal-Nya.
Paulus berpesan kepada jemaat di Filipi agar mengerjakan keselamatan mereka, baik ketika Paulus hadir maupun tidak. “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,” (Filipi 2:12). Paulus sendiri menjadi teladan dalam mengikuti Kristus. “Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.” (Filipi 2:17). Mari kerjakan kerjakan keselamatan dengan hidup sebagaimana Kristus ingin kita hidup. Bukan lagi untuk mencari keselamatan, tetapi untuk mensyukuri dan mewartakan keselamatan itu. Dan, ketika itu dilakukan dengan sukacita, maka perbuatan kita pun akan seterang bintang!
“Setiap anak Tuhan adalah bintang. Kiranya bintang itu tidak padam, dan makin menyala terang.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar