“Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” (Mazmur 55:23)
Tak bisa dipungkiri, Indonesia saat ini dipenuhi berbagai gejolak di segala aspek kehidupan. Semua orang tanpa terkecuali merasakan dampak dari situasi yang ada. Namun tidak seharusnya hal ini mengejutkan kita orang percaya, sebab Alkitab menyatakan bahwa menjelang kedatangan Tuhan kali kedua akan datang masa-masa yang sukar yang merupakan masa yang sangat menentukan bagi perjalanan kekristenan kita.
Masa-masa yang sukar adalah masa ujian bagi kita, masa pemurnian iman, masa penentuan apakah kita terus melangkah atau mengalami kemunduran rohani. “sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.” (1 Korintus 3:13-14). Menghadapi situasi berat ini banyak orang berkata, hal ini pun seringkali kita jadikan dalih ketika kita sedang merasa kuatir. “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27). Satu hasta itu digambarkan seperti jarak antara siku sampai ujung jari seseorang, yang secara rata-rata sekitar 45 cm. suatu ukurang yang relative pendek; meski demikian, tak seorang pun manusia dapat menambah panjang langkah hidupnya. Adakah orang yang karena kekuatirannya dapat menambah sehari saja umur hidupnya? Sebaliknya menurut kedokteran, kekuatiran justru sangat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia, bahkan bisa memperpendek umur seseorang. “Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,” (Amsal 12:25).
Kekuatiran tidak dapat menyelesaikan persoalan, malahan menambah beban hidup kita, menguras energy dan pikiran, serta membuang waktu kita secara percuma.
“Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” (Matius 6:25), sebab “….Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17).
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Masa-masa yang sukar adalah masa ujian bagi kita, masa pemurnian iman, masa penentuan apakah kita terus melangkah atau mengalami kemunduran rohani. “sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.” (1 Korintus 3:13-14). Menghadapi situasi berat ini banyak orang berkata, hal ini pun seringkali kita jadikan dalih ketika kita sedang merasa kuatir. “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27). Satu hasta itu digambarkan seperti jarak antara siku sampai ujung jari seseorang, yang secara rata-rata sekitar 45 cm. suatu ukurang yang relative pendek; meski demikian, tak seorang pun manusia dapat menambah panjang langkah hidupnya. Adakah orang yang karena kekuatirannya dapat menambah sehari saja umur hidupnya? Sebaliknya menurut kedokteran, kekuatiran justru sangat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia, bahkan bisa memperpendek umur seseorang. “Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,” (Amsal 12:25).
Kekuatiran tidak dapat menyelesaikan persoalan, malahan menambah beban hidup kita, menguras energy dan pikiran, serta membuang waktu kita secara percuma.
“Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” (Matius 6:25), sebab “….Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.” (Roma 14:17).
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar