"Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42)
Rasul Paulus dalam suratnya menulis “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” (1 Yohanes 2:6). Dengan kata lain setiap orang percaya wajib hidup dalam ketaatan dengan menempatkan Tuhan Yesus sebagai teladan utama. Tuhan Yesus berkata, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 4:34), bahkan “….dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:8).
Hidup meneladani Kristus berarti: memiliki hati seperti-Nya yang dipenuhi belas kasihan; berpikir secara Kristus berpikir, sebagaimana rasul Paulus berkata, “Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.” (1 Korintus 2:16); mengasihi sama seperti Kristus mengasihi, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35); melayani seperti Kristus melayani jiwa-jiwa; taat kepada kehendak-Nya sebagaimana Kristus taat kepada kehendak Bapa dengan berkata, “…bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).
Dalam mengarungi bahtera kehidupan ini setiap detik, setiap menit, setiap jam kita selalu dahadapkan pada pilihan-pilihan. Tak bisa dipungkiri, dalam kondisi ini kita psti menghadapi dilema apakah kita memilih untuk hidup menurut kehendak sendiri atau menurut kehendak Tuhan. Namun sebagai anak-anak Tuhan ketaatan adalah jalan yang sangat tepat untuk kita pilih; seperti karyawan yang sepatutnya taat kepada pimpinan, dan juga seperti prajurit yang sepenuhnya taat kepada perintah komandannya. Terlebih lagi kita sebagai anak-anak Tuhan kita harus memiliki ketaatan penuh kepada kehendak Tuhan. Hal terbaik dan terbesar dalam kehidupan orang percaya adalah ketika ia mampu berkata, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2:19b-20).
“Hidup dalam ketaatan berarti menaklukkan kehendak sendiri kepada kehendak Tuhan.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Hidup meneladani Kristus berarti: memiliki hati seperti-Nya yang dipenuhi belas kasihan; berpikir secara Kristus berpikir, sebagaimana rasul Paulus berkata, “Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.” (1 Korintus 2:16); mengasihi sama seperti Kristus mengasihi, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (Yohanes 13:35); melayani seperti Kristus melayani jiwa-jiwa; taat kepada kehendak-Nya sebagaimana Kristus taat kepada kehendak Bapa dengan berkata, “…bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Lukas 22:42).
Dalam mengarungi bahtera kehidupan ini setiap detik, setiap menit, setiap jam kita selalu dahadapkan pada pilihan-pilihan. Tak bisa dipungkiri, dalam kondisi ini kita psti menghadapi dilema apakah kita memilih untuk hidup menurut kehendak sendiri atau menurut kehendak Tuhan. Namun sebagai anak-anak Tuhan ketaatan adalah jalan yang sangat tepat untuk kita pilih; seperti karyawan yang sepatutnya taat kepada pimpinan, dan juga seperti prajurit yang sepenuhnya taat kepada perintah komandannya. Terlebih lagi kita sebagai anak-anak Tuhan kita harus memiliki ketaatan penuh kepada kehendak Tuhan. Hal terbaik dan terbesar dalam kehidupan orang percaya adalah ketika ia mampu berkata, “Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.” (Galatia 2:19b-20).
“Hidup dalam ketaatan berarti menaklukkan kehendak sendiri kepada kehendak Tuhan.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar