Halaman

Senin, 20 April 2015

PEMBELAAN SANG BAPA

“Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!"  (Yesaya 35:4)

Ada anak sekolah kelas 4 SD, sewaktu pulang ke rumah dari sekolah ia berjalan terpincang-pincang. Ketika ditanya, ia mengaku baru dikeroyok oleh beberapa anak sebayanya saat hendak pulang ke rumah. Mendengar pengakuan anaknya tersebut, ayahnya sangat berang sekali. Maka saat itu pula sang ayah pergi melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Tidak lama berselang akhirnya para pelaku penganiayaan anaknya ditangkap oleh pihak kepolisian. Meski para pelaku telah meminta maaf dan mengakui perbuatannya, sang ayah tetap bersikeras membawa masalah ini ke jalur hukum.
Setiap orangtua pasti sangat menyayangi anaknya. Sehingga bila anaknya menerima perlakuan buruk orang lain, orangtuanya pasti tidak terima. Tanpa diminta ia pasti menuntut keadilan bagi anaknya. Jika manusia bersikap demikian, pun demikian dengan Tuhan. Ketika orang yang dikasihi-Nya diperlakukan dengan tidak pantas, Tuhan pasti menuntut pembalasan. Musa pernah mengalami pembelaan Tuhan ketika Harun dan Miryam mengata-ngatainya “Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya. Lalu berfirmanlah Ia: "Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush. Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal itu kepada TUHAN. …..Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi. Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai hamba-Ku Musa?"……” (Bilangan 12:1-10). Kemudian Elia juga pernah mengalaminya saat anak-anak Betel mengolok-oloknya (2 Raja-Raja 2:23-25). Lalu saat orang-orang Yehuda diperlakukan buruk bangsa lain, Tuhan mengikhtiarkan pembalasan melalui nubuatan nabi Yesaya.
Diperlakukan buruk orang lain, kita pasti sedih dan marah. Namun perasaan itu jangan sampai berlarut-larut. Ingat, Tuhan tidak suka bila kita diperlakukan seperti itu. Sebagai Bapa yang baik, Dia tidak akan berdiam diri saat melihat kita umat kesayangan-Nya diperlakukan buruk orang lain. Pada saatnya Dia akan turun tangan menyatakan pembelaan-Nya bagi kita.
“Oleh karena itu, Saudaraku jika kita merasa teraniaya kiranya jangan merencanakan pembalasan melainkan mintalah berkat dan pengampunan bagi mereka.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar