Halaman

Senin, 29 September 2014

10 Tahap Penderitaan Tuhan Yesus



 Dan mereka (kita) mengalahkan dia (iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka (kita). Karena mereka (kita) tidak mengasihi nyawa mereka (kita) sampai ke dalam maut.” (Wahyu 12:11)
 
Banyak penderitaan yang Tuhan Yesus alami sampai Dia tidak menyayangkan nyawanya untuk menebus dosa Saudara dan saya.
Mari kita melihat kembali penderitaan apa saja yang telah Tuhan Yesus alami:

10 TAHAP PENDERITAAN TUHAN YESUS.

Ada 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus dari Taman Getsemani sampai Golgota.
1.       1. Tuhan Yesus berdoa dan berserah kepada kehendak Bapa.
Setelah Tuhan Yesus mengadakan perjamuan malam bersama dengan murid-murid-Nya. Dia mengajak 3 murid yang dikasihi-Nya yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus pergi ke Taman Getsemani untuk berdoa.
Tuhan Yesus berkata: “"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:38)
Pada saat Tuhan mengatakan hal tersebut, Tuhan Yesus merasa takut dan gentar. Pada saat itulah Yesus adalah 100% manusia. Dia itu seperti kita, bisa merasa takut dan gentar. Saat itu Tuhan Yesus mulai berdoa: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39) Dia begitu ketakutan sampai-sampai “…seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” (Lukas 22:44). Di dalam doa-Nya Dia berkata "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius 26:42). Setelah Dia begitu lelah berdoa, Dia melihat ketiga murid-Nya dan ternyata mereka telah tertidur. Yesus mereka dan berkata "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40). Ternyata murid-murid-Nya tidak kuat berjaga-jaga, sehingga Tuhan Yesus membiarkan mereka tertidur kembali.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia mengajarkan kepada kita, apabila kita menghadapi satu masalah yang begitu besar, yang menekan kehidupan kita, mungkin kita dalam keadaan takut dan gentar, yang harus kita lakukan adalah jangan melakukan apa-apa selain berdoa kepada Tuhan. Pada saat menghadapi masalah, janganlah Saudara bergerak ke yang lain, tetapi marilah kita belajar seperti apa yang Tuhan Yesus lakukan. Dia dating kepada Bapa, Dia berdoa dan berdoa. Saudara perhatikan, Tuhan Yesus juga bisa menawar kepada Bapa dengan mengatakan “jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku”. Saudara juga boleh menawar kepada Tuhan, tetapi jika Tuhan tidak menjawab berarti Saudara harus mengalami apa yang Tuhan Yesus alami. Jangan mengeraskan hati, tetapi biarlah kita berkata “Tuhan, kehendak-Mualah yang terjadi.”
Pada saat Saudara berkata “Kehendak-Mu yang jadi” berarti Saudara mengalami kemenangan di dalam doamu itu. Dan Saudara akan keluar menjadi seorang pemenang. Mengapa banyak orang tidak keluar sebagai pemenang? Karena mempertahankan kemauannya sendiri. Apapun yang terjadi, Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi kita semua. “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).
2.       2. Tuhan Yesus ditangkap
Kemudian Tuhan Yesus dibawa kerumah imam besar Kayafas. Di situ telah berkumpul ahli Taurat dan tua-tua, mereka bertanya kepada Yesus, tetapi Dia diam saja. Akhirnya Yesus diludahi, ditinju dan dipukuli.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: ketika Dia diludahi, ditinju dan dipukuli, Dia diam saja dan tidak membalas. Pernahkah Saudara diludahi, ditinju dan dipukul gara-gara melakukan kebenaran? Pada saat kita mengalami aniaya, penghinaan seperti itu, kita dapat belajar dari Yesus, Dia tidak membalas. Apa yang Tuhan Yesus katakan? “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu. Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu. Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.” (Lukas 6:27-35)
Tuhan Yesus pernah berkata “Tidak ada upah/jasa bagi seseorang yang mengasihi Dia. Tetapi kalau kita mengasihi orang yang justru memusuhi kita, itu ada upahnya.” Mana yang akan Saudara pilih? Tentu kita semua memilih untuk diberkati oleh Tuhan.
3.       3. Yesus dibelenggu dan diserahkan kepada wali negeri Pilatus.
Pilatus pada ketika itu tidak menemukan kesalahan pada Tuhan Yesus, tetapi Dia harus tetap dihukum mati. Ada satu kebiasaan yang orang-orang lakukan di sana, yaitu setiap hari raya, mereka harus membebaskan seorang hukuman berdasarkan suara terbanyak. Waktu itu, ada seorang penjahat yang begitu luar biasa kejamnya bernama Barabas. Tapi orang banyak lebih memilih Barabas untuk dibebaskan, bahkan sebaliknya mereka berkata “Salibkan Dia….Salibkan Dia…”
Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan dalam keadaan bingung, istrinya mengirim pesan kepadanya, "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku sangat menderita dalam mimpi tadi malam." (Matius 27:19). Setelah membaca surat dari istrinya, Pilatus mencari jalan bagaimana cara membebaskan Tuhan Yesus, tetapi orang banyak semua berkata “Salibkan Dia…Salibkan Dia…”
Akhirnya Pilatus tidak bisa berbuat apa-apa, dia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang banyak dan berkata "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" (Matius 27:24). Dan seluruh rakyat itu menjawab "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Matius 27:25). Luar biasa beraninya mereka. Saat itu mereka tidak mengerti apa yang telah mereka katakana. Akibat dari perkataan mereka sendiri, bangsa Yahudi mengalami hukuman yang berat, orang-orang Yahudi memang orang pilihan Tuhan, Tuhan memberkati pada sekelompok orang, tetapi secara keseluruhan, mereka diceraiberaikan oleh Tuhan sampai hari ini. Seperti apa yang terjadi waktu perang salib, mereka dibunuh, diperkosa, belum lagi peristiwa Holocaust pada zamannya Nazi Hitler, mereka mengalami pembantaian, di mana 6 juta orang Yahudi mati terbunuh.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Tuhan Yesus pernah dibelenggu, maka Dia bisa membebaskan kita yang terbelenggu. Walaupun kita rajin ke gereja dan kelihatannya sudah bersungguh-sungguh dengan Tuhan, tetapi kehidupan kita masih terbelenggu dengan: rokok, narkoba, kebiasan buruk menonton film porno, sakit hati dsb. Tuhan Yesus mampu dan mau membebaskan kita dari belenggu itu dan menanggung semua itu.
Daud adalah orang yang mengerti isi hatinya Tuhan. Dia pernah diperhadapkan 2 kali kesempatan di mana kalau dia mau, dia bisa saja membunuh Saul. Pada waktu itu Saul mengejar-ngejar Daud, seolah-olah Tuhan membuka kesempatan bagi Daud, tapi dia tidak mengusik orang yang diurapi Tuhan. Simei adalah orang yang memaki-maki Daud, sampai Yoab hendak membunuh Simei. Tapi Daud berkata “Jangan!” Siapa tahu Tuhan Tuhan izinkan dia untuk memaki-maki Daud. Berhati-hatilah! Sepertinya kita diberikan kesempatan untuk membalas tapi ingat kita tidak boleh melakukan hal seperti itu.
4.       4. Tuhan Yesus disesah/dicambuk
Tindakan pertama bagi seorang yang akan disalibkan adalah dia disesah. Kita sudah melihat bagaimana penderitaan Yesus. Alat yang digunakan sangat mengerikan, ujungnya dari cemeti, dari potongan-potongan tulang dan besi, begitu dihujam ke punggung, ke tangan, begitu ditarik, dagingnya akan tercabik keluar. Itu harus dilakukan sebanyak 39 kali dan banyak orang yang mengalami seperti ini, pada akhirnya mati sebelum disalibkan. Yesaya menggambarkan bagaimana keadaan Yesus pada waktu itu "Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:4-5).
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia mau mengorbankan apapun untuk Saudara dan saya. Dia menanggung penyakit, kesusahan kita dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh.
5.       5. Tuhan Yesus diberikan jubah ungu dan mahkota duri.
Pada waktu mahkota duri ditaruh di atas kepala Yesus dan kemudian ditancapkan dengan buluh, maka duri itu masuk ke kapala Yesus. Darah tercurah dari kepala-Nya. Tuhan Yesus diolok-olok "Salam, hai Raja orang Yahudi!" (Matius 27:29).
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Yesus pernah mengalami penderitaan sampai darah-Nya tercurah, Dia pernah diolok-olok dan mendapat hinaan dari semua orang. Tuhan Yesus telah menebus kita dari pikiran-pikiran dan rencana-rencana yang tidak baik. Ingatlah bahwa Tuhan Yesus sendiri pernah mengalami hal yang seperti ini. Dan Dia telah menanggung itu untuk kita semua.
6.       6. Tuhan Yesus memikul salib
Tuhan Yesus jatuh bangun saat memikul salib, sehingga darah-Nya keluar begitu banyak sampai Dia tidak kuat lagi. Akhirnya prajurit memanggil seorang Kirene untuk menggantikan Tuhan Yesus.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Tuhan Yesus pernah menanggung beban yang begitu berat yaitu salib, sebagai pengganti beban berat kita. Adakah diantara Saudara yang menanggung beban berat hari ini? Mungkin itu dalam keluarga, masalah kesehatan, pekerjaan, pelayanan, tetapi Tuhan Yesus pernah berkata “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28). Datanglah kepada Tuhan Yesus, Dia telah menaggung semua ini supaya Saudara dan saya disegarkan.
7.       7. Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku.
Sesampainya di Bukit Golgota, Bukit Tengkorak, Yesus mulai disalibkan. Paku dihantam ke kaki dan tangan Yesus, betapa sakitnya Yesus pada waktu itu. Tapi Tuhan Yesus rela mengalami itu semua untuk Saudara dan saya. Dia menanggung tangan kita, kaki kita yang mungkin kita perbuat untuk hal-hal yang tidak benar, mungkin tangan untuk menampar, memukul, pegang pena untuk cek kosong, atau hal-hal yang tidak baik. Tuhan Yesus telah menanggung itu semua. Mari kita serahkan itu semua kepada Tuhan.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia telah menanggung dosa tangan dan kaki kita yang selama ini melakukan yang tidak benar.
8.       8. Tuhan Yesus disalib.
Rasa sakit yang luar biasa akibat cairan yang mulai menekan jantung, membuat Tuhan Yesus berlumuran darah. Dia ditonton oleh banyak orang dan itu tidak cukup bagi Tuhan Yesus. Semua orang yang melewati-Nya menghujat Tuhan Yesus. Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, tua-tua, semua menghujat Tuhan Yesus. Bahkan satu dari penyamun yang ada di sebelah Tuhan Yesus juga ikut menghujat Tuhan Yesus.
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: dalam keadaan seperti ini, seharusnya keinginan sebagai manusia pasti ingin dihibur, tapi justru yang Dia dapatkan adalah cemoohan, cercaan dan hujatan. Mungkin Saudara pernah mengalami keadaan seperti ini ingatlah bahwa Tuhan Yesus telah menanggung itu semua dua ribu tahun yang lalu.
9.       9. Tuhan Yesus ditinggal Bapa.
Dikatakan diantara jam dua belas sampai jam tiga siang tiba-tiba keadaan di Golgota menjadi gelap. Tuhan Yesus gelisah, Dia merasakan bahwa Dia telah ditinggalkan oleh Bapa. Dia berteriak "Eli, Eli, lama sabakhtani?"* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46).
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: sebenarnya Tuhan Yesus menggantikan tempat orang-orang berdosa, dimana pada hakekatnya orang-orang berdosa itu terpisah dari Bapa. Apakah Saudara pernah mengalami hal yang demikian? Ingatlah!! Tuhan Yesus sudah pernah menanggung itu semua buat Saudara dan saya.
110.   Tuhan Yesus menyerahkan nyawa-Nya
Tuhan terengah-engah, dan dengan suara nyaring Tuhan Yesus berseru "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Lukas 23:46). Apa yang terjadi setelah itu? Dikatakan bahwa tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Prajurit-prajurit  yang menjaga tempat itu ketakutan melihat gempa bumi dan melihat segala yang terjadi lalu mereka berkata "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Matius 27:54)
Pelajaran yang Tuhan Yesus berikan adalah: Dia memberikan nyawa-Nya bagi Saudara dan saya. Padahal seharusnya kita yang kehilangan nyawa. Dia memberikan nyawa-Nya supaya kita hidup kekal selama-lamanya. Pada saat Yesus menyerahkan nyawa-Nya, orang-orang menjadi percaya dan berkata “"Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah!"
YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK MEMBALAS KEBAIKAN TUHAN.
Mari kita renungkan kembali segala kebaikan Tuhan, kesengsaraan-Nya dan apa yang telah Dia perbuat bagi kita. Tuhan Yesus mati bagi kita, tetapi pada hari yang ketiga Dia bangkit dari kematian. Tuhan Yesus melakukan semuanya itu untuk kita, apa yang harus kita perbuat untuk membalas kebaikan-Nya?
1.       “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:19-20)
Bagaimana Tuhan Yesus membeli kita dari tangan iblis. Dia dating kepada iblis dengan darah-Nya. Sekarang kita bukan lagi milik iblis maupun milik kita sendiri, tetapi milik Tuhan Yesus sendiri. Karena itu Dia hidup di dalam kita, tingkah laku kita, supaya kita hidup sesuai dengan Firman Allah. Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah Saudara meminta izin kepada yang punya yaitu Tuhan Yesus? Ingat tubuhmu bukan milikmu sendiri, tapi itu adalah milik Tuhan. “Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Biarlah orang-orang yang melihat kita akan melihat Yesus Kristus. Kita harus menjadi garam dan terang di tengah mereka. Itulah yang harus kita lakukan untuk membalas semua kebaikan Tuhan itu.
2.       “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.” (1 Korintus 7:23)
Kita ini adalah hambanya Tuhan bukan hamba manusia. Artinya yang pertama, kalau misalnya atasan Saudara menyuruh Saudara melakukan hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Apakah Saudara akan lakukan? Tidak!! Kalau itu tidak sesuai dengan Firman Tuhan.Yang kedua, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. ” (Kolose 3:23-24). Berarti kalau Saudara bekerja untuk seseorang tidak perlu orang itu mengontrol dan melihat dengan ketat, Saudara akan bekerja dengan baik dan dengan tanggung jawab.Ingin setiap upah kita yang kita lakukan Tuhanlah yang memberinya. Kadang-kadang itu bisa melalui manusia. Jadi janganlah kita mengeluarkan maki-makian kepada atasan kita, karena itu akan menghambat berkat Tuhan. Kalau Tuhan yang member upah, tidak aka nada yang bisa menahannya. Mungkin ada orang yang berusaha untuk menahan, tapi Dia yang akan memakai berbagai jalan, sehingga upah itu sampai di Saudara. Semuanya akan menjadi baik. Yang penting dari pihak kita adalah apapun yang kita perbuat, lakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan bukan untuk manusia, karena kita adalah hamba Tuhan Yesus Kristus.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati 

1 komentar:

  1. Saya Pernah berperan sebagai Yesus disalibkan sewaktu paskah saya bisa merasakan malu dan menderita merasakan yang Yesus alami salah satu nya waktu pakaian saya di tanggalkan

    BalasHapus