“Dan mereka
(kita) mengalahkan dia (iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan
kesaksian mereka (kita). Karena mereka (kita) tidak mengasihi nyawa mereka
(kita) sampai ke dalam maut.” (Wahyu 12:11)
Banyak penderitaan yang Tuhan
Yesus alami sampai Dia tidak menyayangkan nyawanya untuk menebus dosa Saudara
dan saya.
Mari kita melihat kembali
penderitaan apa saja yang telah Tuhan Yesus alami:
10 TAHAP PENDERITAAN TUHAN YESUS.
Ada 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus
dari Taman Getsemani sampai Golgota.
1. 1. Tuhan
Yesus berdoa dan berserah kepada kehendak Bapa.
Setelah Tuhan Yesus mengadakan
perjamuan malam bersama dengan murid-murid-Nya. Dia mengajak 3 murid yang
dikasihi-Nya yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus pergi ke Taman Getsemani untuk
berdoa.
Tuhan Yesus berkata:
“"Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan
berjaga-jagalah dengan Aku." (Matius 26:38)
Pada saat Tuhan mengatakan hal
tersebut, Tuhan Yesus merasa takut dan gentar. Pada saat itulah Yesus adalah
100% manusia. Dia itu seperti kita, bisa merasa takut dan gentar. Saat itu
Tuhan Yesus mulai berdoa: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah
cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan
seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39) Dia begitu ketakutan
sampai-sampai “…seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk
memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh
berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.”
(Lukas 22:44). Di dalam doa-Nya Dia berkata "Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini
tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!" (Matius
26:42). Setelah Dia begitu lelah berdoa, Dia melihat ketiga murid-Nya dan
ternyata mereka telah tertidur. Yesus mereka dan berkata "Tidakkah kamu
sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Matius 26:40). Ternyata
murid-murid-Nya tidak kuat berjaga-jaga, sehingga Tuhan Yesus membiarkan mereka
tertidur kembali.
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: Dia mengajarkan kepada kita, apabila kita menghadapi satu
masalah yang begitu besar, yang menekan kehidupan kita, mungkin kita dalam
keadaan takut dan gentar, yang harus kita lakukan adalah jangan melakukan apa-apa
selain berdoa kepada Tuhan. Pada saat menghadapi masalah, janganlah Saudara
bergerak ke yang lain, tetapi marilah kita belajar seperti apa yang Tuhan Yesus
lakukan. Dia dating kepada Bapa, Dia berdoa dan berdoa. Saudara perhatikan,
Tuhan Yesus juga bisa menawar kepada Bapa dengan mengatakan “jikalau sekiranya
mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku”. Saudara juga boleh menawar
kepada Tuhan, tetapi jika Tuhan tidak menjawab berarti Saudara harus mengalami
apa yang Tuhan Yesus alami. Jangan mengeraskan hati, tetapi biarlah kita
berkata “Tuhan, kehendak-Mualah yang terjadi.”
Pada saat Saudara berkata
“Kehendak-Mu yang jadi” berarti Saudara mengalami kemenangan di dalam doamu
itu. Dan Saudara akan keluar menjadi seorang pemenang. Mengapa banyak orang
tidak keluar sebagai pemenang? Karena mempertahankan kemauannya sendiri. Apapun
yang terjadi, Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi kita semua. “Sebab Aku
ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia
29:11).
2. 2. Tuhan
Yesus ditangkap
Kemudian Tuhan Yesus dibawa
kerumah imam besar Kayafas. Di situ telah berkumpul ahli Taurat dan tua-tua,
mereka bertanya kepada Yesus, tetapi Dia diam saja. Akhirnya Yesus diludahi,
ditinju dan dipukuli.
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: ketika Dia diludahi, ditinju dan dipukuli, Dia diam saja dan
tidak membalas. Pernahkah Saudara diludahi, ditinju dan dipukul gara-gara
melakukan kebenaran? Pada saat kita mengalami aniaya, penghinaan seperti itu,
kita dapat belajar dari Yesus, Dia tidak membalas. Apa yang Tuhan Yesus
katakan? “Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah
berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang
lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta
kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.” (Lukas 6:27-35)
Tuhan Yesus pernah berkata “Tidak
ada upah/jasa bagi seseorang yang mengasihi Dia. Tetapi kalau kita mengasihi
orang yang justru memusuhi kita, itu ada upahnya.” Mana yang akan Saudara
pilih? Tentu kita semua memilih untuk diberkati oleh Tuhan.
3. 3. Yesus
dibelenggu dan diserahkan kepada wali negeri Pilatus.
Pilatus pada ketika itu tidak
menemukan kesalahan pada Tuhan Yesus, tetapi Dia harus tetap dihukum mati. Ada
satu kebiasaan yang orang-orang lakukan di sana, yaitu setiap hari raya, mereka
harus membebaskan seorang hukuman berdasarkan suara terbanyak. Waktu itu, ada
seorang penjahat yang begitu luar biasa kejamnya bernama Barabas. Tapi orang
banyak lebih memilih Barabas untuk dibebaskan, bahkan sebaliknya mereka berkata
“Salibkan Dia….Salibkan Dia…”
Ketika Pilatus sedang duduk di
kursi pengadilan dalam keadaan bingung, istrinya mengirim pesan kepadanya,
"Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab karena Dia aku
sangat menderita dalam mimpi tadi malam." (Matius 27:19). Setelah membaca
surat dari istrinya, Pilatus mencari jalan bagaimana cara membebaskan Tuhan
Yesus, tetapi orang banyak semua berkata “Salibkan Dia…Salibkan Dia…”
Akhirnya Pilatus tidak bisa
berbuat apa-apa, dia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang
banyak dan berkata "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu
urusan kamu sendiri!" (Matius 27:24). Dan seluruh rakyat itu menjawab "Biarlah
darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Matius
27:25). Luar biasa beraninya mereka. Saat itu mereka tidak mengerti apa yang
telah mereka katakana. Akibat dari perkataan mereka sendiri, bangsa Yahudi
mengalami hukuman yang berat, orang-orang Yahudi memang orang pilihan Tuhan,
Tuhan memberkati pada sekelompok orang, tetapi secara keseluruhan, mereka
diceraiberaikan oleh Tuhan sampai hari ini. Seperti apa yang terjadi waktu
perang salib, mereka dibunuh, diperkosa, belum lagi peristiwa Holocaust pada
zamannya Nazi Hitler, mereka mengalami pembantaian, di mana 6 juta orang Yahudi
mati terbunuh.
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: Tuhan Yesus pernah dibelenggu, maka Dia bisa membebaskan kita
yang terbelenggu. Walaupun kita rajin ke gereja dan kelihatannya sudah
bersungguh-sungguh dengan Tuhan, tetapi kehidupan kita masih terbelenggu
dengan: rokok, narkoba, kebiasan buruk menonton film porno, sakit hati dsb.
Tuhan Yesus mampu dan mau membebaskan kita dari belenggu itu dan menanggung
semua itu.
Daud adalah orang yang mengerti
isi hatinya Tuhan. Dia pernah diperhadapkan 2 kali kesempatan di mana kalau dia
mau, dia bisa saja membunuh Saul. Pada waktu itu Saul mengejar-ngejar Daud,
seolah-olah Tuhan membuka kesempatan bagi Daud, tapi dia tidak mengusik orang
yang diurapi Tuhan. Simei adalah orang yang memaki-maki Daud, sampai Yoab
hendak membunuh Simei. Tapi Daud berkata “Jangan!” Siapa tahu Tuhan Tuhan
izinkan dia untuk memaki-maki Daud. Berhati-hatilah! Sepertinya kita diberikan
kesempatan untuk membalas tapi ingat kita tidak boleh melakukan hal seperti
itu.
4. 4. Tuhan
Yesus disesah/dicambuk
Tindakan pertama bagi seorang
yang akan disalibkan adalah dia disesah. Kita sudah melihat bagaimana
penderitaan Yesus. Alat yang digunakan sangat mengerikan, ujungnya dari cemeti,
dari potongan-potongan tulang dan besi, begitu dihujam ke punggung, ke tangan,
begitu ditarik, dagingnya akan tercabik keluar. Itu harus dilakukan sebanyak 39
kali dan banyak orang yang mengalami seperti ini, pada akhirnya mati sebelum disalibkan.
Yesaya menggambarkan bagaimana keadaan Yesus pada waktu itu "Tetapi
sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang
dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:4-5).
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: Dia mau mengorbankan apapun untuk Saudara dan saya. Dia
menanggung penyakit, kesusahan kita dan oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi
sembuh.
5. 5. Tuhan
Yesus diberikan jubah ungu dan mahkota duri.
Pada waktu mahkota duri ditaruh
di atas kepala Yesus dan kemudian ditancapkan dengan buluh, maka duri itu masuk
ke kapala Yesus. Darah tercurah dari kepala-Nya. Tuhan Yesus diolok-olok
"Salam, hai Raja orang Yahudi!" (Matius 27:29).
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: Yesus pernah mengalami penderitaan sampai darah-Nya tercurah,
Dia pernah diolok-olok dan mendapat hinaan dari semua orang. Tuhan Yesus telah
menebus kita dari pikiran-pikiran dan rencana-rencana yang tidak baik. Ingatlah
bahwa Tuhan Yesus sendiri pernah mengalami hal yang seperti ini. Dan Dia telah
menanggung itu untuk kita semua.
6. 6. Tuhan
Yesus memikul salib
Tuhan Yesus jatuh bangun saat
memikul salib, sehingga darah-Nya keluar begitu banyak sampai Dia tidak kuat
lagi. Akhirnya prajurit memanggil seorang Kirene untuk menggantikan Tuhan
Yesus.
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: Tuhan Yesus pernah menanggung beban yang begitu berat yaitu
salib, sebagai pengganti beban berat kita. Adakah diantara Saudara yang
menanggung beban berat hari ini? Mungkin itu dalam keluarga, masalah kesehatan,
pekerjaan, pelayanan, tetapi Tuhan Yesus pernah berkata “Marilah kepada-Ku,
semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
(Matius 11:28). Datanglah kepada Tuhan Yesus, Dia telah menaggung semua ini
supaya Saudara dan saya disegarkan.
7. 7. Tangan
dan kaki Tuhan Yesus dipaku.
Sesampainya di Bukit Golgota,
Bukit Tengkorak, Yesus mulai disalibkan. Paku dihantam ke kaki dan tangan
Yesus, betapa sakitnya Yesus pada waktu itu. Tapi Tuhan Yesus rela mengalami
itu semua untuk Saudara dan saya. Dia menanggung tangan kita, kaki kita yang
mungkin kita perbuat untuk hal-hal yang tidak benar, mungkin tangan untuk
menampar, memukul, pegang pena untuk cek kosong, atau hal-hal yang tidak baik.
Tuhan Yesus telah menanggung itu semua. Mari kita serahkan itu semua kepada
Tuhan.
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: Dia telah menanggung dosa tangan dan kaki kita yang selama ini
melakukan yang tidak benar.
8. 8. Tuhan
Yesus disalib.
Rasa sakit yang luar biasa akibat
cairan yang mulai menekan jantung, membuat Tuhan Yesus berlumuran darah. Dia
ditonton oleh banyak orang dan itu tidak cukup bagi Tuhan Yesus. Semua orang
yang melewati-Nya menghujat Tuhan Yesus. Imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat,
tua-tua, semua menghujat Tuhan Yesus. Bahkan satu dari penyamun yang ada di sebelah
Tuhan Yesus juga ikut menghujat Tuhan Yesus.
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: dalam keadaan seperti ini, seharusnya keinginan sebagai manusia
pasti ingin dihibur, tapi justru yang Dia dapatkan adalah cemoohan, cercaan dan
hujatan. Mungkin Saudara pernah mengalami keadaan seperti ini ingatlah bahwa
Tuhan Yesus telah menanggung itu semua dua ribu tahun yang lalu.
9. 9. Tuhan
Yesus ditinggal Bapa.
Dikatakan diantara jam dua belas
sampai jam tiga siang tiba-tiba keadaan di Golgota menjadi gelap. Tuhan Yesus
gelisah, Dia merasakan bahwa Dia telah ditinggalkan oleh Bapa. Dia berteriak
"Eli, Eli, lama sabakhtani?"* Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa
Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46).
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: sebenarnya Tuhan Yesus menggantikan tempat orang-orang berdosa,
dimana pada hakekatnya orang-orang berdosa itu terpisah dari Bapa. Apakah
Saudara pernah mengalami hal yang demikian? Ingatlah!! Tuhan Yesus sudah pernah
menanggung itu semua buat Saudara dan saya.
110. Tuhan
Yesus menyerahkan nyawa-Nya
Tuhan terengah-engah, dan dengan
suara nyaring Tuhan Yesus berseru "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan
nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.” (Lukas
23:46). Apa yang terjadi setelah itu? Dikatakan bahwa tabir Bait Suci terbelah
dua dari atas sampai ke bawah. Banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit.
Prajurit-prajurit yang menjaga tempat
itu ketakutan melihat gempa bumi dan melihat segala yang terjadi lalu mereka
berkata "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah." (Matius 27:54)
Pelajaran yang Tuhan Yesus
berikan adalah: Dia memberikan nyawa-Nya bagi Saudara dan saya. Padahal
seharusnya kita yang kehilangan nyawa. Dia memberikan nyawa-Nya supaya kita
hidup kekal selama-lamanya. Pada saat Yesus menyerahkan nyawa-Nya, orang-orang
menjadi percaya dan berkata “"Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah!"
YANG HARUS KITA LAKUKAN UNTUK
MEMBALAS KEBAIKAN TUHAN.
Mari kita renungkan kembali
segala kebaikan Tuhan, kesengsaraan-Nya dan apa yang telah Dia perbuat bagi
kita. Tuhan Yesus mati bagi kita, tetapi pada hari yang ketiga Dia bangkit dari
kematian. Tuhan Yesus melakukan semuanya itu untuk kita, apa yang harus kita
perbuat untuk membalas kebaikan-Nya?
1. “Atau
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu
sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” (1 Korintus 6:19-20)
Bagaimana Tuhan
Yesus membeli kita dari tangan iblis. Dia dating kepada iblis dengan darah-Nya.
Sekarang kita bukan lagi milik iblis maupun milik kita sendiri, tetapi milik
Tuhan Yesus sendiri. Karena itu Dia hidup di dalam kita, tingkah laku kita,
supaya kita hidup sesuai dengan Firman Allah. Dalam kehidupan sehari-hari,
pernahkah Saudara meminta izin kepada yang punya yaitu Tuhan Yesus? Ingat
tubuhmu bukan milikmu sendiri, tapi itu adalah milik Tuhan. “Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu! Biarlah orang-orang yang melihat kita akan
melihat Yesus Kristus. Kita harus menjadi garam dan terang di tengah mereka.
Itulah yang harus kita lakukan untuk membalas semua kebaikan Tuhan itu.
2. “Kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu
menjadi hamba manusia.” (1 Korintus 7:23)
Kita ini adalah
hambanya Tuhan bukan hamba manusia. Artinya yang pertama, kalau misalnya atasan
Saudara menyuruh Saudara melakukan hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan.
Apakah Saudara akan lakukan? Tidak!! Kalau itu tidak sesuai dengan Firman
Tuhan.Yang kedua,
“Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk
Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan
menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan
kamu hamba-Nya. ” (Kolose 3:23-24). Berarti kalau Saudara bekerja untuk
seseorang tidak perlu orang itu mengontrol dan melihat dengan ketat, Saudara
akan bekerja dengan baik dan dengan tanggung jawab.Ingin setiap
upah kita yang kita lakukan Tuhanlah yang memberinya. Kadang-kadang itu bisa
melalui manusia. Jadi janganlah kita mengeluarkan maki-makian kepada atasan
kita, karena itu akan menghambat berkat Tuhan. Kalau Tuhan yang member upah,
tidak aka nada yang bisa menahannya. Mungkin ada orang yang berusaha untuk
menahan, tapi Dia yang akan memakai berbagai jalan, sehingga upah itu sampai di
Saudara. Semuanya akan menjadi baik. Yang penting dari pihak kita adalah apapun
yang kita perbuat, lakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan bukan untuk
manusia, karena kita adalah hamba Tuhan Yesus Kristus.
Amin.
Tuhan Yesus
Memberkati
Saya Pernah berperan sebagai Yesus disalibkan sewaktu paskah saya bisa merasakan malu dan menderita merasakan yang Yesus alami salah satu nya waktu pakaian saya di tanggalkan
BalasHapus