Halaman

Senin, 29 September 2014

KETIKA DOSA DIBERESKAN



“Marilah, baiklah kita berperkara! --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju.” (Yesaya 1:18)

Ketika itu saya sedang menyaksikkan berita di televisi bagaimana di Jepang sedang datang musim dingin dan Negara tersebut sedang ditutupi salju dan menjadikan seperti hamparan putih menutupi semua daerah di tempat tersebut. Sambail mengamati acara tersebut, saya merenungkan tulisan Nabi Yesaya tentang Allah yang menghapus seluruh dosa dan pelanggaran manusia – termasuk dosa saya dan Saudara.  Semuanya disucikan sehingga menjadi putih bersih. Begitu pula Nabi Mikha mengungkap bagaimana Tuhan melawat dan mengapuni manusia. Dia membuang dosa dan pelanggaran umat-Nya ke tubir laut yang paling dalam sehingga tak ada yang tersisa lagi, “Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.” (Mikha 7:19). Yang ada tinggal hati baru seputih salju.
Ketika saya keluar rumah, saya baru mendapati sebuah cabang pohon yang jatuh. Keberadaannya sangat kontras dengan hamparan salju yang putih bersih; ia tampak jelas sebagai sampah. Maka, saya segera menyingkirkannya. Begitu juga dosa yang kita lakukan. Setelah hidup kita ditebus oleh Yesus Kristus, dosa akan segera tampak jelas, dan kita tidak akan tahan membiarkannya. Bila hidup kita masih dipenuhi “sampah” dosa, segala “ranting” dan “daun yang berguguran” tidak terlalu tampak.
Setelah hidup kita dipulihkan oleh Yesus Kristus dan menjadi ciptaan baru, kita masih bisa tergelincir dalam dosa jika kita tidak waspada. Namun secara alamiah, sebagai manusia baru, kita tidak akan tahan hidup dalam dosa. Sebab hati kita akan terganggu dan kehilangan damai sejahtera saat berbuat dosa. Bila Saudara mengalami hal ini, segeralah periksa hidup Saudara. Jangan sampai dosa menguasai hidup Saudara lagi “Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus. Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita akan berbuat dosa, karena kita tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak! Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran? Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu. Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan. Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran. Dan buah apakah yang kamu petik dari padanya? Semuanya itu menyebabkan kamu merasa malu sekarang, karena kesudahan semuanya itu ialah kematian. Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan dan sebagai kesudahannya ialah hidup yang kekal. Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Roma 6:11-23).
“Perubahan ajaib terjadi padaku sejak kuterima Yesus; Hatiku diubahkan menjadi baru.”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar