“Dan
inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan
dalam segala macam pengertian,” (Filipi 1:9)
Bagaimana
perasaan Anda saat pertama kali jatuh cinta dengan seseorang? Pasti Anda
merasakan gelora yang luar biasa di dalam hati, jantung berdegup kencang dan
selalu berdebar-debar ketika bertemu dengan sang pujaan hati. Kasih yang
mengalir dari Anda pun adalah kasih yang murni, jauh dari kepura-puraan dan
rekayasa. Yang ada di dalam benak Anda hanyalah ingin selalu memberi yang
terbaik, tidak ingin mengecewakan atau menyakiti. Pikiran, angan-angan dan
mimpi hanya tertumpu pada satu pribadi yang kita kasihi. Di mana pun berada dan
kapan pun, Anda akan selalu teringat, terbayang-bayang dan serasa ingin selalu
ada di dekatnya. Itulah yang kita rasakan saat mengalami kasih mula-mula atau
first love.
Dalam
kehidupan kekristenan, kita juga pasti mengalami dan merasakan kasih mula-mula
kepada Tuhan. Perjumpaan pertama dengan Tuhan adalah momen yang tidak akan
pernah terlupakan seumur hidup kita. Saat itulah kasih kita bergelora. Kasih
yang membuat kita bergairah dan berkobar-kobar untuk Tuhan! Setiap waktu ingin
rasanya terus dekat dengan Tuhan: membaca Alkitab, berdoa dan memuji-muji Tuhan.
Di mana pun berada dan kemana pun pergi kita tidak bisa menahan bibir ini untuk
bersaksi tentang Tuhan kepada orang lain. Kehidupan jemaat mula-mula “ Orang-orang
yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa. Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu
mengadakan banyak mujizat dan tanda. Dan semua orang yang telah menjadi percaya
tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu
ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada
semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan
sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti
di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira
dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan
tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.”
(Kisah Para Rasul 2:41-47) adalah gambaran dari kehidupan orang percaya yang
mengalami kasih mula-mula dengan Tuhan. Mereka bertekun dalam pengajaran akan
firman Tuhan, suka bersekutu (beribadah), suka berdoa dan memuji-muji Tuhan.
Bertekun berarti melakukan segala sesuatu dengan tekun, bukan terpaksa, dan
didasari kerinduan akan hadirat Tuhan. Bukan hanya itu, mereka juga punya
kepedulian yang tinggi terhadap orang lain sehingga mereka suka memberi dan
berbagi. “Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita
kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah
kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?” (1 Yohanes 3:17).
Orang
yang mengalami kasih mula-mula pasti akan mencintai Tuhan di segala waktu dan
menempatkan perkara rohani lebih dari perkara apa pun yang ada di dunia ini.
“Apakah
kasih kita kepada Tuhan terus bergelora hingga saat ini?”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar