Halaman

Senin, 29 September 2014

MENGENDALIKAN LIDAH KITA



“Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.” (Yakobus 3:5)

Terdapat sebuah berita di surat kabar yang memaparkan bahwa seorang pria telah menabrakkan dirinya pada kereta api yang sedang melintas. Diperkirakan pria tersebut begitu terpuruk dan mengalami depresi berat karena tidak tahan menghadapi caci maki orang-orang yang berurusan utang-piutang dengannya. Mungkin berbagai hujatan dan ancaman ditujukkan kepadanya secara terbuka maupun melalui media social. Kondisi tersebut akhirnya membuatnya semakin putus asa hingga nekat mengakhiri hidupnya.
Demikian dahsyatnya dampak kata-kata yang diucapkan lidah. Yakobus mengingatkan kepada orang Kristen Yahudi saat itu tentang betapa pentingnya memperhatikan perkataan kita. Lidah merupakan anggota kecil dari tubuh, tetapi seperti api yang dapat membakar hutan. Bahkan, Yakobus menyebutnya dunia kejahatan “Lidahpun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.” (Yakobus 3:6). Lidah dapat mengeluarkan kutuk, fitnah, hinaan, dan sebagainya. Karena, penting untuk mengekang dan mengendalikan lidah sehingga tidak keluar kata-kata yang menghancurkan perasaan dan kehidupan orang lain. "Ya TUHAN, lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu." (Mazmur 120:2).
Jadi, mari kita dapat menggunakan lidah untuk kebaikan dan memberkati sesama. Bukan lidah yang menguasai kita, tetapi kita yang menguasai lidah “Lidah orang benar seperti perak pilihan,…” (Amsal 10:20). Kita bisa memulainya dengan melatih diri bergaul dengan firman Tuhan sehingga terhindar dari perbendaharaan kata yang dapat melukai orang lain. Hendaknya lidah kita gunakan untuk bersaksi tentang kasih Kristus pada manusia melalui kalimat-kalimat penghiburan, penguatan, teguran yang lembut dan peneguhan. Biarlah lidah kita bukan merusak sesama, melainkan membangun hidup mereka.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar