“Demikian
juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan
perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapapun kecilnya api, ia dapat membakar
hutan yang besar.” (Yakobus 3:5)
Terdapat
sebuah berita di surat kabar yang memaparkan bahwa seorang pria telah
menabrakkan dirinya pada kereta api yang sedang melintas. Diperkirakan pria
tersebut begitu terpuruk dan mengalami depresi berat karena tidak tahan
menghadapi caci maki orang-orang yang berurusan utang-piutang dengannya.
Mungkin berbagai hujatan dan ancaman ditujukkan kepadanya secara terbuka maupun
melalui media social. Kondisi tersebut akhirnya membuatnya semakin putus asa
hingga nekat mengakhiri hidupnya.
Demikian
dahsyatnya dampak kata-kata yang diucapkan lidah. Yakobus mengingatkan kepada
orang Kristen Yahudi saat itu tentang betapa pentingnya memperhatikan perkataan
kita. Lidah merupakan anggota kecil dari tubuh, tetapi seperti api yang dapat
membakar hutan. Bahkan, Yakobus menyebutnya dunia kejahatan “Lidahpun adalah
api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat di antara
anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh tubuh dan
menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api neraka.”
(Yakobus 3:6). Lidah dapat mengeluarkan kutuk, fitnah, hinaan, dan sebagainya.
Karena, penting untuk mengekang dan mengendalikan lidah sehingga tidak keluar
kata-kata yang menghancurkan perasaan dan kehidupan orang lain. "Ya TUHAN,
lepaskanlah aku dari pada bibir dusta, dari pada lidah penipu." (Mazmur
120:2).
Jadi,
mari kita dapat menggunakan lidah untuk kebaikan dan memberkati sesama. Bukan
lidah yang menguasai kita, tetapi kita yang menguasai lidah “Lidah orang benar
seperti perak pilihan,…” (Amsal 10:20). Kita bisa memulainya dengan melatih
diri bergaul dengan firman Tuhan sehingga terhindar dari perbendaharaan kata
yang dapat melukai orang lain. Hendaknya lidah kita gunakan untuk bersaksi
tentang kasih Kristus pada manusia melalui kalimat-kalimat penghiburan, penguatan,
teguran yang lembut dan peneguhan. Biarlah lidah kita bukan merusak sesama,
melainkan membangun hidup mereka.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar