“"Mengapa
kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini?
Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini
kami telah muak." (Bilangan 21:5)
Yang
dimaksud bangsa Israel “makanan hambar” itu adalah “manna”, yaitu makanan yang
menopang orang Israel dalam pengembaraan mereka di padang gurun, “….warnanya
putih seperti ketumbar dan rasanya seperti rasa kue madu.” (Keluaran 16:31).
Orang-orang
Israel mengungkapkan rasa kecewa dan marahnya kepada Musa yang telah membawa
mereka ke luar dari Mesir, yang sama artinya dengan melawan dan menentang
Tuhan, karena Musa adalah orang yang dipilih Tuhan untuk membawa mereka ke luar
dari negeri perbudakan itu. Mereka juga merasa bosan dan muak dengan makanan
yang sama yang setiap hari dikirm Tuhan dari sorga. Manna atau roti sorga adalah
gambaran dari firman Tuhan, makanan rohani bagi orang percaya. "Ada
tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang
keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Bangsa Israel tidak menghargai
berkat dari Tuhan, firman-Nya pun diabaikan mereka. Akhirnya mereka sendiri
harus menanggung akibatnya: “Lalu TUHAN menyuruh ular-ular tedung ke antara
bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati.”
(Bilangan 21:6).
Dewasa
ini banyak di antara kita berperilaku seperti bangsa Israel merasa bosan dan
muak terhadap makanan rohani. Jangankan membaca Alkitab, mendengarkan khotbah
saja kita sudah malas. “Firmannya itu lagi, itu lagi. Bosan ah!” kita tidak mau
ditegur dan dikoreksi oleh firman Tuhan. Begitu mendengar Firman yang keras
kita langsung naik pitam, marah, sakit hati dan tersinggung. Ini menunjukkan
bahwa kita masih mencintai “Mesir” dan enggan beranjak pergi. Mesir adalah
gambaran dari kehidupan duniawi (kedagingan). Kita lebih memilih menjadi budak
di Mesir atau dikuasai oleh kedagingan daripada tunduk kepada pimpinan Tuhan.
Alkitab menegaskan: “Dahulu memang kamu hamba dosa,” (Roma 6:17b), tapi di
dalam Kristus “Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.”
(Roma 6:18).
“Jika
sampai hari ini kita masih meremehkan firman Tuhan segeralah bertobat sebelum
kita menuai akibatnya!”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.