“Engkau
melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi
tidak mendengar.” (Yesaya 42:20)
Ketika
hamba Tuhan menyampaikan khotbah di gereja ada banyak jemaat yang kurang
sungguh-sungguh memperhatikan. Ada yang tertidur pulas, asyik mengunyah permen,
sibuk BBM-an atau mengobrol, dan ada juga yang kelihatannya diam tapi pikiran
berkelana menjelajah ke yang lain. Kita tidak mendengarkan firman Tuhan dengan
seksama. Dampaknya: kita tidak mengalami kemajuan rohani, iman lemah dan mudah
sekali jatuh ke dalam dosa. Alkitab menegaskan: “….iman timbul dari
pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” (Roma 10:17) dan “Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran.” (2 Timotius 3:16). Hasilnya akan berbeda bila kita mau mendengarkan
Firman dengan seksama. Ibarat benih yang ditaburkan di tanah yang baik, benih
itu akan berbuah, “….ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali
lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." (Matius 13:23).
Di
tengah dunia yang kian bergelora ini kita sangat membutuhkan firman Tuhan
sebagai penuntun langkah hidup kita setiap hari, karena “Firman-Mu itu pelita
bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105). Semakin kita
mempertajam penfengaran akan firman Tuhan, iman kita akan semakin kuat di
dalam-Nya. “….tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.” (Ibrani
11:6a). sebaliknya, saat kita terus membuka telinga untuk perkara-perkara dunia
ini, maka pikiran dan perbuatan kita pun akan semakin duniawi, sebab situasi di
sekeliling dan apa yang terlihat mata sangat mudah mempengaruhi kita “Sebab
semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta
keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia
ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak
Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:16-17).
Tuhan
ingin kita senantiasa memikirkan perkara-perkara yang di atas, bukan yang di
bumi, karena keberadaan kita di bumi ini hanyalah sementara.
“Aku
akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan.”
(Mazmur 119:16).
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar