“Segera
sesudah raja mendengar perkataan kitab Taurat itu, dikoyakkannyalah
pakaiannya.” (2 Raja-Raja 22:11)
Sebelum
cermin ditemukan, manusia telah mempergunakan air dan logam tertentu
memamntulkan wajah atau penampilan mereka. Tujuannya agar dapat mengamati diri
sendiri, lalu mengadakan perbaikan yang diperlukan. Semakin terang cermin yang
dipakai, semakin jelas bayangan yang dipantulkannya.
Firman
Tuhan juga berfungsi sebagai cermin. Ini nyata dalam kehidupan raja Yosia.
Berbeda dengan jalan kejahatan yang ditempuh para pendahulunya, Yosia mengambil
jalan berbeda, sekalipun ia masih muda. Ia memerintahkan pemugaran rumah Tuhan
sebagai tanda hormatnya. Lalu, kitab Taurat pun ditemukan. Ketika isinya
dibacakan kepada Yosia, ia benar-benar seperti berhadapan dengan cermin yang
amat terang. Semua kesalahan, penyelewengan, dan kemurtadan umat Allah terlihat
jelas.
Yosia
merendahkan diri di hadapan Tuhan. Ia mengoyakkan pakaiannya, sebagai tanda perkabungan, ia
mengumpulkan umat Tuhan dan menyampaikan isi Taurat itu. Ia mengadakan
reformasi total dalam kehidupan keagamaan mereka. Semua praktek ibadah yang
bertentangan dengan perintah Tuhan disingkirkan dan dihancurkannya (Pasal 23).
Ia pun dicatat sebagai raja yang benar di mata Tuhan “Ia melakukan apa yang
benar di mata TUHAN dan hidup sama seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak
menyimpang ke kanan atau ke kiri.” (2 Raja-Raja 22:2). Penghukuman Tuhan urung
ditimpakan. Fungsi utama cermin adalah menolong kita memperbaiki diri dengan
menunjukkan bagaimana kondisi kita yang sebenarnya. Begitu pun firman Tuhan,
yaitu Alkitab. Apa yang disiapkannya tentang hidup Anda? Perbaikan apa yang
perlu Anda lakukan supaya hidup selaras dengan firman-Nya?
“Tuhan
menyingkapkan kesalahan kita melalui firman-Nya dan memberikan kita kuasa untuk
memperbaikinya.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar