“Dan
dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:8)
Suatu
ketika seorang pemuda disuruh oleh ibunya untuk mengurus pacarnya yang sedang
sakit parah. Ada yang menurut pemuda itu kurang pantas adalah, ketika ibunya
menyuruhnya untuk mengelap kaki pacarnya setiap pagi dan malam. Dia juga
diharuskan membawa baju kotor pacarnya itu untuk di laundry dan membantunya
membersihkan rumah. Orang tua sang pacar memang ada tapi entah mengapa ibunya
terlalu berlebihan memintanya melakukan hal tersebut. Dia sebagai laki-laki
merasa dipermalukan oleh ibunya dan tidak memiliki harga diri. Hanya memang ia
sangat mencintai pacarnya tersebut, tetapi bukan berarti ia harus menggantikan
pakerjaan yang selalu dikerjakan pacarnya itu di rumah.
Sebulan
kemudian, pacarnya tersebut telah sembuh. Secara tidak diduga oleh sang pemuda
tersebut, pacarnya beserta orang tua dan adik pacarnya datang untuk mengikuti
ibadah dimana pemuda dan orang tuanya sedang mengikuti ibadah gereja.
Menjadikan Yesus sebagai Juruselamat mereka. Mereka meninggalkan kepercayaan
mereka. Pemuda ini memang seakan-akan sedang mempermalukan dirinya sebagai
laki-laki, namun karena hal itulah ia bisa membawa 6 jiwa sekaligus kepada
Tuhan.
Saudaraku,
Yesus juga seakan-akan mempermalukan dirinya ada tertulis “kemudian Ia
menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya
lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.” (Yohanes
13:5), Ia ketika itu harus menjadi manusia, ketika Ia mengaku sebagai Tuhan
namun tidak bisa menyelamatkan diri-Nya sendiri dari siksaan kayu salib. Tapi
dari semua itu manusia boleh diselamatkan dan menyadari arti kasih Kristus yang
sesungguhnya. Tidak tidak jaga gengsi untuk menyelamatkan kita, demikian pula
kita tidak perlu juga jaga gengsi untuk membawa jiwa-jiwa untuk mengenal Tuhan
Yesus dan percaya kepada-Nya.
“Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam
Kristus Yesus,” (Filipi 2:5)
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar