Halaman

Rabu, 14 Mei 2014

DISIPLIN KASIH


“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” (Ibrani 12:11)

(Ilustrasi) Seorang istri berkali-kali mengancam suaminya untuk bercerai, semua hal kecil jadi masalah besar. Sampai masalah suami kelelahan karena capek kerjapun jadi masalah. Lelah karena bekerja baginya tidak masuk akal.
Saat suaminya mempertahankan pernikahan mereka, wanita itu sengaja terus menerus mengancam cerai karena ia tahu suaminya tidak akan menceraikannya. Hingga suatu saat suaminya benar-benar menceraikannya. Ia menyesal tetapi suaminya terlanjur kecewa. Saat itu ia merasa hidupnya sangat menderita. Ia memiliki satu putri dan ia tidak memiliki pekerjaan. Ia tidak sebebas dulu menghabiskan penghasilan suaminya karena kini mantan suaminya hanya memberikan uang secukupnya.
Wanita ini diberi “ganjaran” oleh Tuhan karena sikapnya yang mempermainkan pernikahan. Wanita ini merasa Tuhan terlalu keras mendisiplinkannya, hingga ia harus berhutang sana sini. Namun sejak menjadi janda ia belajar apa rasanya bekerja keras, bagaimana rasanya kelelahan saat bekerja, bagaimana berbagi dengan mereka yang kekurangan dan bagaimana menghargai orang lain, keluarga dan diri sendiri. Dari sini pula wanita ini menjadi wanita yang tangguh di dalam Tuhan. Ia mengatakan bahwa disiplin dari Tuhan sangat membentuk pribadinya jauh lebih baik.
Saudaraku, dari setiap pelanggaran yang kita lakukan pasti ada ganjaran dari Tuhan untuk mendisiplinkan kita. Tapi dari kedisiplinan itu sendiri kita bisa didewasakan, karakter kita dapat diubahkan dan kepribadian kita terbentuk. Saudaraku, tak perlu mengeraskan hati bila kita sedang dibentuk.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar