“Mereka
telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar
perbuatanmu,…..” (3 Yohanes 1:6)
Dua
orang remaja menginap di rumah seorang teman mereka, Simon yang sedang berulang
tahun. Akhirnya mereka menginap satu malam di rumah Simon dan menjadi awal
kesuksesan mereka menjadi pemimpin dalam perusahaan besar.
Mereka
melihat bagaimana Keluarga Simon mengadakan makan bersama di meja makan, berdoa
sebelum makan dan menonton TV bersama setelah makan. Kemudian mereka berdoa bersama
sebelum tidur. Di pagi hari mereka bernyanyi bersama di meja makan saat sarapan
dan saling mendoakan kesuksesan sepanjang hari terhadap satu sama lain. Melihat
hal tersebut, kedua remaja tersebut “mengadopsi” gaya hidup keluarga Simon
dalam usaha yang mereka sedang dirikan.
Berawal
dari usaha pemotongan kertas. Mereka menerima karyawan dengan “Syarat dan
Ketentuan” yang berlaku. Pertama, berdoa bersama pagi sebelum bekerja dan pada
sore hari sesudah bekerja. Kedua, makan bersama di kantin kantor dengan tetap
berdoa bersama sebelum makan. Ketiga, rekreasi bersama setiap bulannya.
Keempat, menulis catatan untuk sesama karyawan setiap minggu yakni catatan yang
memotivasi dan memberkati. Keluarga Simon telah menjadi contoh dan disaksikan
oleh kedua sahabatnya yang dahulunya sama sekali tidak mengenal Yesus.
Saudaraku,
perbuatan kita akan “diadopsi” oleh orang-orang disekitar kita, khususnya oleh
orang-orang di dekat kita. Biarlah hidup kita menjadi kesaksian dan memberkati
banyak orang. Jika hidup kekristenan kita keliru maka kita telah merusak makna
dari kekristenan itu sendiri dan mempermalukan Tuhan.
“Marilah
kita menjadi saluran berkat dan menjadi terang dan garam bagi sekitar kita,
teman kita, saudara kita dan masyarakat umumnya untuk kemuliaan nama Tuhan.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar