“Sebab
oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang
Ia kuduskan.” (Ibrani 10:14)
Bagi
manusia kematian dianggap sebagai suatu kejadian yang sangat mengerikan dan
menjadi akhir dan menjadi akhir dari segala-segalanya. Namun kematian Yesus
adalah bagian dari rencana Bapa untuk menyelamatkan manusia, meskipun cara
kematian Yesus itu tampak memalukan, hina dan sangat menyakitkan seperti
tertulis, "Terkutuklah orang yang
digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13).
Ada
rencana Bapa di balik kematian Yesus yang sangat tragis ini. “….Yesus telah
menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya
sendiri.” (Ibrani 13:12). Yesus harus menanggung penderitaan begitu hebat,
supaya kita yang percaya kepada-Nya diselamatkan; kematian-Nya adalah untuk
menyelamatkan orang berdoa. Sekalipun harus menghadapi maut Yesus tetap taat
kepada Bapa, bahkan dengan tegas Ia menyatakan, “Untuk itulah Aku lahir dan
untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian
tentang kebenaran; “ (Yohanes 18:37). Saat tergantung di kayu salib “….seorang
dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir
keluar darah dan air.” (Yohanes 19:23). Darah dan air adalah tanda anugerah
pembersihan dan kuasa pengampunan yang tersedia untuk setiap orang yang percaya
kepada-Nya: dan saat Yesus berkata, "Sudah selesai." (Yohanes
19:30), maka keselamatan bagi manusia sudah digenapi-Nya.
Melalui
pengorbanan Yesus perseteruan antara Allah dan manusia oleh karena dosa sudah
dihapuskan dan diperdamaikan. “Sebab jikalau kita, ketika masih seteru,
diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang
sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!” (Roma
5:10). Jadi Yesus adalah korban perdamian antara manusia dengan Allah. Dengan
demikian hutang dosa kita telah dibayar lunas “…bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu
darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak
bercacat.” (1 Petrus 1:18-19).
“…kita
telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus
Kristus.” (Ibrani 10:10).
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar