“Mata
TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka
minta tolong;” (Mazmur 34:16)
Tuhan
tidak pernah sibuk sehingga Dia tidak sungguh-sungguh mendengarkan Anda. Anda
takkan pernah mendapati Dia sedemikian terlibat dengan seseorang lain, atau
sedemikian asyik mengatur alam semesta, sehingga Dia berpura-pura menunjukkan
“perhatian” kepada Anda sambil menggumam, padahal sesungguhnya Dia sedang
memikirkan hal lain. Dia tidak sabar menanti untuk mengunjungi Anda!
“Apabila
orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka
dari segala kesesakannya.” (Mazmur 34:18). “Mendengar” dalam ayat 18,
walaupun diterjemahkan dari kata yang berbeda, artinya tetap sama: “mendengar
secara cerdas dengan perhatian: mendengarkan secara diam-diam. Kesan utamanya
ialah memahami sebuah pesan atau mengerti suatu bunyi.
Allah
mendengarkan kita secara diam-diam, menantikan kita mengucapkan sepatah kata
kepada-Nya. Saya menyukai gagasan itu! Dia tidak sabar menunggu untuk
mengunjungi anak-anak-Nya. Dan ketika kita berbicara kepada-Nya, Dia memberi
perhatian besar akan ucapan kita. Dia mendengar secara diam-diam tentu saja
bukan dari sudut pandang hukum yang agaknya diyakini sebagian orang tentang
Dia. Allah tidak duduk di surga dengan rotan disiplin-Nya atau dengan buku
catatan nilai, hanya untuk menantikan kita berbuat kesalahan atau mengucapkan
suatu perkataan yang keliru. Dia sedang mendengarkan karena Dia sangat senang
berhubungan dengan kita.
Banyak
orang tidak mengerti hati Allah terhadap anak-anak-Nya. Dia sedang menanti,
merindukan suatu kunjungan: mereka sedang menanti untuk di datangi Tuhan.
Karena dikendalikan oleh ketakutan kita sendiri dan pemahaman keliru tentang
jati diri Allah yang sebenarnya, kita merampas diri kita sendiri dan Dia dari
kesenangan yang disediakan-Nya untuk hubungan bersama.
“Hai
anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.
Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan
kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” (Amsal 4:20-22), “Hai anakku,
perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang
kuajarkan,”(Amsal 5:1) dan “Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku,
perhatikanlah perkataan mulutku.” (Amsal 7:24). Gambaran kita dengan telinga
yang terpasang harus juga melukiskan kesungguhan niat kita untuk mendengarkan
suara Bapa kita.
Dengarkanlah
Dia – Dia sedang mendengarkan Anda. Penting untuk mengenal bahwa ada tingkat
yang berbeda dalam mendengarkan.” Dalam Matius 11:5, Yesus bersabda, “Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar! Dengan kata lain, beberapa orang
mendengarkan Dia tanpa mendengar dengan sungguh-sungguh.
Jadi
waktu berdoa bila Anda telah mengatakan amin, janganlah Anda langsung pergi,
tetapi diam bebarapa saat hingga Anda benar-benar Tuhan menjawab doa-doa Anda.
Duduk dekat dengan Tuhan, Anda harus bisa seperti Maria, “Perempuan itu mempunyai seorang
saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus
mendengarkan perkataan-Nya,” (Lukas 10:39). Jangan pergi dengarkan
Tuhan, Dia akan berbicara kepada Anda. Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar