Halaman

Kamis, 15 Agustus 2013

DENGARKANLAH PERLAHAN-LAHAN SUARA TUHAN



“Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong;” (Mazmur 34:16)

Tuhan tidak pernah sibuk sehingga Dia tidak sungguh-sungguh mendengarkan Anda. Anda takkan pernah mendapati Dia sedemikian terlibat dengan seseorang lain, atau sedemikian asyik mengatur alam semesta, sehingga Dia berpura-pura menunjukkan “perhatian” kepada Anda sambil menggumam, padahal sesungguhnya Dia sedang memikirkan hal lain. Dia tidak sabar menanti untuk mengunjungi Anda!
“Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya.” (Mazmur 34:18). “Mendengar” dalam ayat 18, walaupun diterjemahkan dari kata yang berbeda, artinya tetap sama: “mendengar secara cerdas dengan perhatian: mendengarkan secara diam-diam. Kesan utamanya ialah memahami sebuah pesan atau mengerti suatu bunyi.
Allah mendengarkan kita secara diam-diam, menantikan kita mengucapkan sepatah kata kepada-Nya. Saya menyukai gagasan itu! Dia tidak sabar menunggu untuk mengunjungi anak-anak-Nya. Dan ketika kita berbicara kepada-Nya, Dia memberi perhatian besar akan ucapan kita. Dia mendengar secara diam-diam tentu saja bukan dari sudut pandang hukum yang agaknya diyakini sebagian orang tentang Dia. Allah tidak duduk di surga dengan rotan disiplin-Nya atau dengan buku catatan nilai, hanya untuk menantikan kita berbuat kesalahan atau mengucapkan suatu perkataan yang keliru. Dia sedang mendengarkan karena Dia sangat senang berhubungan dengan kita.
Banyak orang tidak mengerti hati Allah terhadap anak-anak-Nya. Dia sedang menanti, merindukan suatu kunjungan: mereka sedang menanti untuk di datangi Tuhan. Karena dikendalikan oleh ketakutan kita sendiri dan pemahaman keliru tentang jati diri Allah yang sebenarnya, kita merampas diri kita sendiri dan Dia dari kesenangan yang disediakan-Nya untuk hubungan bersama.
“Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.” (Amsal 4:20-22), “Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,”(Amsal 5:1) dan “Oleh sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, perhatikanlah perkataan mulutku.” (Amsal 7:24). Gambaran kita dengan telinga yang terpasang harus juga melukiskan kesungguhan niat kita untuk mendengarkan suara Bapa kita.
Dengarkanlah Dia – Dia sedang mendengarkan Anda. Penting untuk mengenal bahwa ada tingkat yang berbeda dalam mendengarkan.” Dalam Matius 11:5, Yesus bersabda, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! Dengan kata lain, beberapa orang mendengarkan Dia tanpa mendengar dengan sungguh-sungguh.
Jadi waktu berdoa bila Anda telah mengatakan amin, janganlah Anda langsung pergi, tetapi diam bebarapa saat hingga Anda benar-benar Tuhan menjawab doa-doa Anda. Duduk dekat dengan Tuhan, Anda harus bisa seperti Maria, “Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,” (Lukas 10:39). Jangan pergi dengarkan Tuhan, Dia akan berbicara kepada Anda. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar