Halaman

Kamis, 01 Agustus 2013

RESEP KEHIDUPAN



“Dan Yesus memanggil kerumunan dengan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka,”Jika seseorang berniat untuk mengikuti Aku, biarlah dia menyangkal dirinya – melupakan, mengabaikan, tidak mengakui, tidak menghiraukan dirinya dan kepentingannya sendiri – dan memikul salibnya, dan mengikut Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan hidupnya (yang lebih tinggi ....) akan kehilangan itu...dan barangsiapa yang menyerahkan hidupnya demi Aku dan Injil, akan menyelamatkan itu.” (Markus 8:34-35 terjemahan The Amplified Bible)
Ketika Yesus mengucapkan kata-kata itu, Dia bukan hanya memberi kita sebuah resp untuk mencapai surga. Dia memberitahu kita tentang cara menghayati kehidupan yang lebih unggul di bumi ini.
Anda lihat, ada kehidupan tinggi yang dapat kita hayati di sini sekarang juga. Tetapi untuk memasukinya, kita harus menyerahkan cara hidup yang kebanyakan dari kita sudah terbiasa dengan-Nya. Kita mungkin harus melepas hal-hal yang justru telah kita coba dengan gigih untuk bersatu dengannya. Sebagai gantinya kita harus menetapkan hati kita untuk melakukan tindakan yang dikehendaki Tuhan untuk kita.
Itulah yang telah dilakukan Yesus. Dia tidak mengahayati hidup-Nya untuk diri-Nya sendiri. Dia mneghayati hidup itu sepenuhnya untuk Tuhan. Dia hanya melakukan hal yang disuruh Bapa-Nya – dan Dia hidup dalam kemenangan yang sempurna.
Sudah waktunya untuk menyadari bahwa dilahirkan baru bukanlah sesuatu yang kita lakukan hanya untuk menghindari neraka. Tujuan kita ialah untuk menyenangkan hati Tuhan. Untuk menyerahkan hidup kita agar dapat menggenapi kehendak-Nya. Untuk menjadi milik-Nya yang istimewa di bumi dan melakukan apa pun yang disuruh-Nya kita lakukan. Prioritas utama kita ialah menyerahkan diri kita kepada-Nya dan hidup dalam persekutuan dengan Dia. Untuk meluangkan cukup banyak waktu bersama Dia agar kita dapat mendengar suara-Nya dan menanggapinya dengan patuh.
Hanya bila kita melakukan itu maka kita akan benar-benar puas dan kita akan sanggup menghayati kehidupan yang tinggi yang telah kita rindukan. Simaklah apa yang diungkapkan oleh rasul Paulus di Kisah Para Rasul 20:7-24, dan di salah satu ayatnya jelas ia menyatakan, “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.” Itulah arti resep kehidupan yang telah di ajarkan Yesus Kristus serta apa yang telah dialami oleh rasul Paulus.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar