Halaman

Kamis, 01 Agustus 2013

TIGA KUNCI UNTUK MENCAPAI HUBUNGAN INTIM



Tiga kunci rohani yang dinamis akan memampukan Anda untuk mengembangkan hubungan intim ini dengan Bapa Surgawi Anda, tidak peduli sifat hubungan Anda dengan Ayah Anda di dunia.
Pertama, Anda harus mengembangkan sikap yang penuh syukur atas ayah Anda di dunia, walaupun dia mungkin telah melukai Anda dengan teramat dalam. Rasul Paulus belajar rahasia dari ungkapan rasa syukur ini pada saat dia berdoa tiga kali tentang duri dalam dagingnya yang menyakitkan, namun tetap merasakan lukanya. Pada akhirnya Rasul Paulus mulai bermegah dalam kelemahan, karena mengetahui bahwa kelemahannya justru kuasa Allah dinyatakan:
“Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.”(2 Korintus 12:8-10)
Terlepas dari kegagalan ayah Anda di dunia ini, bersyukurlah kepada Allah atas dirinya. Anda mungkin merasa tidak suka untuk melakukan ini karena pengalaman masa lalu Anda, tetapi ingatlah apa yang dikatakan Yesus kepada Petrus. Pewahyuan tentang hubungan sebagai anak ini tidak datang melalui “daging dan darah”. Pewahyuan ini datang hanya melalui pengalaman rohani, dan untuk menerimanya, Anda harus mengijinkan roh Anda untuk mengesampingkan pikiran dan emosi Anda. Begitu Anda mulai bermegah dalam kelemahan Anda, Allah akan memberi Anda suatu pewahyuan tentang keberadaan-Nya sebagai Bapa. Bawalah luka Anda dengan rasa sakitnya ke kayu salib dan akuilah “Engkaulah Bapaku!” Jika Anda mau memuliakan Allah di tengah-tengah penderitaan Anda, pewahyuan ke-Bapa-an yang dihasilkan bahkan lebih besar dari apa yang tidak Anda dapatkan dalam hubungan Anda dengan bapa Anda secara biologis karena kuasa Allah disempurnakan dalam kelemahan.
Kedua, percayalah kepada kesaksian darah Yesus Kristus dan bukannya mempercayai perasaan-perasaan yang dibangkitkan oleh emosi Anda. “dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel.”(Ibrani 12:24) menunjukkan bahwa darah Yesus “berbicara” untuk kita secara rohani. Kesaksian darah Yesus adalah bahwa Allah adalah Bapa Surgawi Anda dan Anda adalah anak-Nya. Ini adalah kesaksian yang abadi, dan kesaksian ini akan selalu berbicara.
Ketiga, sementara Anda bersyukur kepada Allah atas bapa Anda di dunia ini dan mengakui, “Kaulah Bapaku,” biarkan iman Anda bangkit untuk mengakui kesaksian darah Yesus sampai Anda merasa roh Anda mulai mengesampingkan kesan mental dan emosi-emosi yang dipicu oleh hubungan bapa-anak duniawi Anda. Begitu Anda mengakui Bapa, Roh yang menjadikan Anda anak Allah akan bekerja dalam diri Anda untuk melepaskan Anda dari perbudakan masa lalu: “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"(Roma 8:15). Terus akuilah, “Engkaulah Bapaku,” sampai mencapai titik di mana dari roh Anda yang terdalam Anda dapat berseru, “Abba, Bapa.”
Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar