Halaman

Kamis, 06 Februari 2014

ANAK ALLAH : MENERIMA WASIAT



“Sebab di mana ada wasiat, di situ harus diberitahukan tentang kematian pembuat wasiat itu.” (Ibrani 9:16)

Secara umum arti kata “wasiat” adalah pesan terakhir yang disampaikan oleh orang yang akan meninggal. Biasanya wasiat berkenaan dengan harta kekayaan yang hendak diwariskan kepada yang berhak menerima sesuai dengan yang dikehendaki oleh si pembuat wasiat, dan baru akan berlaku apabila yang memberi wasiat tersebut sudah meninggal “Karena suatu wasiat barulah sah, kalau pembuat wasiat itu telah mati, sebab ia tidak berlaku, selama pembuat wasiat itu masih hidup.” (Ibrani 9:17).
Sesuai dengan pembacaan Firman hari ini, pemberi wasiat itu adalah Allah. Namun, bukankah Allah tidak pernah mati, karena Dia adalah kekal? Allah bisa memberikan warisan-Nya kepada kita dengan jalan memberikan Putera-Nya, Yesus yang adalah utusan Tuhan, menjadi manusia. Melalui kematian-Nya di atas kayu salib tersebut Allah bisa memberikan wasiat kepada kita. Bsetiap kita yang percaya kepada Yesus Kristus diangkat menjadi anak-anak Allah. “Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.” (Roma 8:17).
Wasiat di dalam Tuhan Yesus berkenaan dengan berkat-berkat yang diberikan Allah kepada Abraham. Ada tertulis; “Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.” (Galatia 3:13-14). Karena kita adalah anak-anak Allah maka kita pun berhak menerima berkat menerima warisan atau berkat-berkat yang dijanjikan-Nya; dan untuk menerima berkat-berkat atau mengalami penggenapan janji Allah ada syaratnya, yaitu jika kita mau menderita bersama-sama dengan Kristus. Kata “menderita” identik dengan sesuatu hal yang tidak enak dan sakit. Menderita di sini dimaksudkan mematikan segala keinginan daging dan mau hidup dipimpin Roh Kudus. Menderita bersama Tuhan berarti harus menyangkal diri, memikul salib-Nya dan mengikut Dia. Inilah harga yang harus kita bayar supaya warisan itu menjadi milik kita.
“Tanpa Yesus berkat-berkat Allah tidak bisa turun kepada kita!”
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar