Halaman

Minggu, 23 Februari 2014

BONUS PANJANG UMUR



“Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi dan Aku akan melepaskan engkau dan kota ini dari tangan raja Asyur;” (2 Raja-Raja 20:6)

Pernah Anda mendengar sebuah puisi yang mengungkapkan “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Yups, itulah sebuah puisi karya Chairil Anwar. Harapan senada sering kita temukan dalam acara ulang tahun : “Semoga diberi panjang umur”. Memiliki umur panjang, sehat, dan bahagia menjadi dambaan banyak orang. Persoalannya, tidak ada orang yang dapat menambah umur atau membelinya sekalipun ia adalah orang berduit. Kematian tetap saja membayangi dan membatasi masa hidup setiap manusia.
Kenyataan akan singkatnya hidup dan misteri kematian pernah dihadapi oleh Raja Hizkia. Ia menderita suatu penyakit dan Nabi Yesaya menyatakan bahwa ia tidak akan sembuh dan segera mati “Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos, dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi." (2 Raja-Raja 20:1). Vonis kematian itu membuat Raja Hizkia sangat sedih. Namun, ia menyadari kepada siapa ia harus membawa kepedihan hatinya. Ia mencurahkan isi hatinya dan meminta belas kasihan kepada Allah “Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.” (2 Raja-Raja 20:2-3). Dalam kemurahan-Nya, Allah mendengarkan doa Hizkia tersebut. “"Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat. “ (2 Raja-Raja 20:5). Sang raja tidak akan segera mati, bahkan Tuhan berkenan memberinya bonus tambahan umur sepanjang lima belas tahun.
Bisa jadi kita pernah diperhadapkan pada situasi yang tidak kita inginkan. Mungkin kita merasa sudah lama berdoa, tetapi sepertinya tak juga ada jawaban. Kita tidak mendapatkan kepastian yang gamblang seperti yang diterima Raja Hizkia. Bagaimanapun, yakinlah bahwa kehendak Tuhan jauh lebih indah dari apa yang kita pikirkan. Sepanjang masa hidup yang masih boleh kita jalani ini, teruslah selalu mengucap syukur dan baiklah kita menggunakannya untuk memuliakan Dia.
“Yang terpenting bukanlah berapa panjang umur kehidupan kita, melainkan bagaimana kita mengisi dan menggunakannya dengan menjadi pelaku firman-Nya dan terus memuji dan memuliakan nama-Nya.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar