“Dan
Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi
hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah
dibangkitkan untuk mereka.” (2 Korintus 5:15)
Satu
hal yang tidak boleh dilupakan dalam melayani Tuhan adalah motivasi kita.
Motivasi pelayanan yang berkenan kepada Tuhan bukan semata-mata supaya
diberkati, melainkan kita rela melayani oleh karena kasih. “Mereka ini
memberitakan Kristus karena kasih, sebab mereka tahu, bahwa aku ada di sini
untuk membela Injil,” (Filipi 1:16).
Adapun
ciri-ciri orang yang melayani Tuhan karena kerelaan dan kasih adalah: tidak
memperhitungkan untung – rugi, tidak menonjolkan diri sendiri dan tidak mencari
hormat dan pujian dari manusia. Hal ini sangat bertolak belakang dengan orang
yang melayani Tuhan karena terpaksa dan memiliki motivasi terselubung: selalu
menghitung jasa, ingin dihormati dan beroleh pujian dari manusia, ingin
diutamakan, tidak mau menanggung rugi, mudah sekali mengeluh, kecewa dan
akhirnya pelayanannya pun tidak bertahan lama. Orang yang melayani Tuhan harus
memiliki beban yang dalam untuk melayani. Seperti Tuhan Yesus yang melayani
jiwa-jiwa karena hatinya tergerak oleh belas kasihan, “Melihat orang banyak
itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka
lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.” (Matius 9:36).
Sedangkan keberadaan orang percaya di tengah dunia adalah untuk menjadi
saksi-Nya: menjadi garam dan terang dunia, “....supaya mereka melihat
perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."” (Matius
5:16).
Jadi
ladang pelayanan itu sesungguhnya sangat luas, tapi seringkali kita salah dalam
memahami arti sebuah pelayanan. Kita beranggapan bahwa melayani Tuhan harus
menjadi pendeta, penginjil atau terlibat dalam pelayanan mimbar, dan terlebih
dahulu masuk Sekolah Alkitab. Padahal Tuhan ingin agar kita memberitakan Injil
melalui sikap dan tindakan kita sehari-hari, di mana pun kita berada dan kapan
saja, sesuai dengan profesi kita masing-masing.
Melayani
Tuhan adalah jika kita melakukan firman-Nya dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan
menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 4:34).
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar