“sekarang
Aku akan membuat engkau menjadi kebanggaan abadi, menjadi kegirangan
turun-temurun.” (Yesaya 60:15)
Masih
banyak orang Kristen yang malu dengan keberadaannya sebagai pengikut Kristus;
dengan segala cara mereka berusaha menutupi diri rapat-rapat di hadapan orang
lain.
Tidak
seharusnya kita malu dengan status kita sebagai orang Kristen, “Sebab
barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan
yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusiapun akan malu karena orang itu
apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat
kudus." (Markus 8:38); mestinya kita bangga menjadi pengikut Kristus
karena kita adalah orang pilihan Tuhan, artinya kita ini istimewa dan sangat berharga
di mata Tuhan. “....kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa
yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari
kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah,
tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani
tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.” (1 Petrus 2:9-10). Kita pun
adalah warga Kerajaan Sorga “Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan
dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,”
(Filipi 3:20). Sedangkan Tuhan telah memanggil dan memilih kita, “....sebelum
dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Dalam kasih
Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi
anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya,” (Efesus 1:4-5). Jadi Tuhan
memiliki rancangan yang luar biasa bagi hidup kita.
Rancangan
Tuhan bagi kita bukan hanya berkaitan dengan jaminan hidup kekal di dalam
Kerajaan Sorga, tapi juga berlaku pada saat kita masih menjalani hari-hari kita
di dunia yang fana ini. “....Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang
ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11).
Atas
dasar inilah Tuhan menghendaki supaya kita tidak menjadi orang yang minder,
sebaliknya dengan penuh semangat kita memberitakan kabar baik ini kepada orang
dan hidup sesuai dengan panggilan Tuhan tersebut!
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar