Halaman

Jumat, 14 Februari 2014

SERUPA KRISTUS : MENJADI SAHABAT-NYA.



“Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yohanes 15:14)

Tuhan menginginkan agar setiap orang percaya makin hari makin meningkatkan hubungan dengan-Nya, semakin hari semakin intim dan karib dengan Dia seperti hubungan seorang sahabat. Tuhan mau kita menjadi sahabat-sahabat-Nya.
Orang yang menjadi sahabat Kristus adalah orang yang senantiasa bergaul karib dengan Dia, seia-sekata di segala keadaan, baik itu suka maupun duka. Menjadai sahabat berarti lebih dari sekedar teman: kedua belah pihak sudah saling mengenal luar dalam, saling memahami, saling berbagi. Ada unsur kesetiaan dan juga komitmen di dalamnya. Jadi di mana kedua belah pihak saling membagi isi hati, bahkan tidak ada hal yang dirahasiakan. Penulis Amsal menggambarkan, “Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.” (Amsal 17:17), bahkan “....ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara.” (Amsal 18:24). Itulah arti seorang sahabat! Tuhan Yesus berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15:14-15). Pada saat kita belajar menjadi sahabat Yesus kita sedang belajar untuk mengenal dan memahami isi hati, pikiran, perasaan dan juga kehendak-Nya. Bagaimana kita bisa mengenal dan memahami isi hati, pikiran, perasaan dan kehendak Tuhan? Yaitu melalui firman-Nya. Memperkatakan Kitab Taurat tersebut, merenungkan itu siang dan malam dan bertindak hati-hati sesuai dengansegala yang tertulis di dalamnya “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8).
Seberapa dekat hubungan kita dengan Tuhan? Apakah kita mendekat kepada-Nya ketika sedang dalam permasalahan yang berat? Ataukah kekariban kita dengan Tuhan, seperti hubungan antarsahabat di setiap waktu? Sedahkah kita layak disebut sebagai sahabat Kristus?
“TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.” (Mazmur 25:14)
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar