Halaman

Jumat, 14 Februari 2014

PENCOBAAN-PENCOBAAN



“anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,” (Yakobus 1:2)

Yakobus menulis, “anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” (Yakobus 1:2-4). Petrus menulis, “...janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.” (1 Petrus 4:12). Pencobaan adalah suatu hal yang dapat menyatukan kita. Ketika Anda mengalaminya, kemungkinan ada yang lain segera datang. Itulah sebabnya Yakobus tidak berkata, “jika” melainkan “apabila kamu jatuh ke dalam ....pencobaan.” Perhatikan:
1)      Pencobaan-pencobaan datang dalam berbagai kategori. Ada pencobaan fisik, emosional, keuangan, dan hubungan; tidak ada satu untuk semuanya. Terkadang ada yang mengejutkan, seperti meninggalnya seseorang yang kita kasihi; ada yang berkepanjangan, seperti proses perceraian atau sakit berkepanjangan. Ada yang terjadi di muka umum, sementara yang lain di dalam neraka pribadi Anda. Sebagian disebabkan karena perbuatan Anda sendiri, atau perbuatan orang lain. Yang terkadang tidak ada hubungannya dengan kesalahan orang.
2)      Pencobaan menguji iman kita. Mereka mebawa kita kembali kepada hal dasar dan mengingatkan apa prioritas kita seharusnya. Seorang pengajar Alkitab berkata, “ Pada masa....pencobaan besar saya kembali kepada ....apa yang saya percaya....seperti doa dan ketergantungan....berdiam diri dan menunggu Allah. Pencobaan..... memaksa kita kembali kepada batu karang iman yang merupakan dasar peristirahatan kita, dan ini menjadi proses penyempurnaan yang diperlukan.”
3)      Pencobaan mendewasakan kita. Ketika kita menderita, ada kecendrungan untuk mencari jalan pintas untuk keluar. Jangan lakukan itu. Pencobaan dirancang untuk menjadikan kita “lengkap”. Dengan mengijinkan mereka bekerja, Anda akan menjadi lebih kuat.

Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar