“anggaplah
sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan,” (Yakobus 1:2)
Yakobus
menulis, “anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam
berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”
(Yakobus 1:2-4). Petrus menulis, “...janganlah kamu heran akan nyala api
siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar
biasa terjadi atas kamu.” (1 Petrus 4:12). Pencobaan adalah suatu hal yang
dapat menyatukan kita. Ketika Anda mengalaminya, kemungkinan ada yang lain
segera datang. Itulah sebabnya Yakobus tidak berkata, “jika” melainkan “apabila
kamu jatuh ke dalam ....pencobaan.” Perhatikan:
1) Pencobaan-pencobaan datang dalam
berbagai kategori. Ada pencobaan fisik, emosional, keuangan, dan hubungan;
tidak ada satu untuk semuanya. Terkadang ada yang mengejutkan, seperti
meninggalnya seseorang yang kita kasihi; ada yang berkepanjangan, seperti
proses perceraian atau sakit berkepanjangan. Ada yang terjadi di muka umum,
sementara yang lain di dalam neraka pribadi Anda. Sebagian disebabkan karena perbuatan
Anda sendiri, atau perbuatan orang lain. Yang terkadang tidak ada hubungannya
dengan kesalahan orang.
2) Pencobaan menguji iman kita.
Mereka mebawa kita kembali kepada hal dasar dan mengingatkan apa prioritas kita
seharusnya. Seorang pengajar Alkitab berkata, “ Pada masa....pencobaan besar
saya kembali kepada ....apa yang saya percaya....seperti doa dan
ketergantungan....berdiam diri dan menunggu Allah. Pencobaan..... memaksa kita
kembali kepada batu karang iman yang merupakan dasar peristirahatan kita, dan
ini menjadi proses penyempurnaan yang diperlukan.”
3) Pencobaan mendewasakan kita.
Ketika kita menderita, ada kecendrungan untuk mencari jalan pintas untuk
keluar. Jangan lakukan itu. Pencobaan dirancang untuk menjadikan kita
“lengkap”. Dengan mengijinkan mereka bekerja, Anda akan menjadi lebih kuat.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar