“Sebab
Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu,
demikianlah firman TUHAN, sebab mereka telah menyebutkan engkau: orang buangan,
yakni sisa yang tiada seorangpun menanyakannya.” (Yeremia 30:17)
Seseorang
yang mengalami “sakit” rohani, akan mudah sekali untuk marah, benci, iri hati,
dengki, dendam, sakit hati, kecewa dan putus asa. Selain itu, orang akan
menjadi malas dan tidak lagi bersemangat untuk beribadah atau bersekutu dengan
Tuhan, bahkan untuk memuji Tuhan dan mengucap syukur saja, bibir terasa kelu
dan tak berdaya, yang ada hanyalah omelan, keluhan dan persungutan belaka.
Adalah
anugerah yang luar biasa, karena kita memiliki Tuhan Yesus yang adalah sumber
kesembuhan bagi kita. Ia telah menanggung semua penyakit kita di kayu salib.
Inilah harga yang Dia bayar untuk kesembuhan kita, “Tetapi dia tertikam oleh
karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran
yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh
bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (Yesaya 53:5). Hal ini menunjukkan bahwa
sumber kesembuhan bagi manusia adalah Allah sendiri yang telah menyatakan kuasa
dan kasih-Nya melalui Putera-Nya yang tunggal, Yesus Kristus. Inilah kesembuhan
yang paling aman, mudah dan tapa biaya apapun, suatu kesembuhan sempurna bagi
sakit jasmani dan rohani. Kesebuhan ilahi adalah mujizat yang disediakan Allah
kepada setiap orang percaya dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. Tidak ada penyakit
yang terlalu berat atau besar, sehingga Ia tidak dapat menyembuhkannya, karena
Dia adalah Dokter di atas segala dokter, Tabib di atas segala tabib.
Mengapa
Tuhan menyediakan “kesembuhan” bagi umat-Nya? Karena Tuhan selalu mengerjakan
hal-hal yang baik bagi anak-anak-Nya. “Setiap pemberian yang baik dan setiap
anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala
terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” (Yakobus
1:17). Salah satunya adalah dengan melepaskan dan membebaskan kita dari penderitaan
dan kesengsaraan yang diakibatkan oleh sakit penyakit, melalui kesembuhan
ilahi. Kesembuhan adalah kehendak Tuhan dan sekaligus menjadi hak mutlak bagi
setiap orang percaya, bukan monopoli para hamba Tuhan atau gereja dengan merk
tertentu.
jangan
pernah ragukan Tuhan, karena kuasa-Nya tidak pernah berubah dari dahulu,
sekarang dan sampai selamanya!
“....Dia
dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat
baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai
Dia.” (Kisah Para Rasul 10:38)
Kesembuhan
adalah salah satu berkat yang kita terima dari Allah melalui Yesus Kristus.
Tertulis, “Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 1:24). Yesus Kristus telah
menderita dan rela mati untuk menanggung dosa dan segala penyakit kita.
Kesembuhan telah diberikan oleh Yesus di atas Kalvari. Artinya Yesus telah membayar
kehidupan kita melalui kematian-Nya, sehingga kita terbebas dari dosa dan juga
segala akibatnya.
Saat
melayani di bumi, ada banyak cara yang dilakukan Tuhan Yesus untuk menyembuhkan
orang-orang yang menderita sakit. Salah satunya ketika bertemu dengan seorang
perwira Romawi, Yesus melihat iman perwira itu sangat besar, bahkan Ia tidak
pernah menjumpai iman sebesar itu diantara orang Israel. Perwira itu berkata,
"Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja
sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” (Matius 8:8). Perkataan perwira
ini sangat menunjukkan imannya yang besar kepada Yesus. Perwira ini sangat
percaya bahwa Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan. Dengan berkata-kata
saja, tanpa harus datang ke rumah dan menumpangkan tangan-Nya kepada si sakit,
ia sangat yakin bahwa hambanya itu pasti sembuh. Dan ketika Yesus berkata,
"Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." (Matius
8:13a), maka saat yang sama juga sembuhlah hambanya itu. Hanya dengan mendengar
perkataan Yesus, orang sakit disembuhkan.
Selain
itu, Yesus juga sering menumpangkan tangan-Nya atau menjamah orang yang sakit
dan mereka disembuhkan: seorang yang sakit kusta ("Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku
mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari
pada kustanya." Matius 8:3), ibu mertua
Petrus ("Maka dipegang-Nya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia." Matius 8:15), seorang yang buta (" Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata: "Jadilah kepadamu menurut imanmu." Matius 9:29), orang sakit di Nazaret
("Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan
beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. " Markus 6:5) dan lain sebagainya. Tetapi, ada saatnya pula, Yesus harus
berbicara langsung kepada penyakit, menghardik dan kemudian memerintahkan “roh
penyakit” itu pergi, karena Ia tahu benar bahwa penyakit adalah pekerjaan iblis
dan Yesus datang untuk menghancurkan dan memusnahkan pekerjaan iblis itu (Lukas
4:31-37).
“Tuhan
Yesus memiliki kuasa dan otoritas, karena itu Ia sanggup menyembuhkan segala
sakit-penyakit uamt-Nya!
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Mohon dukungan doa untuk saya sudah 5 tahun sakit stroke dan insomnia. Terima kasih. Melchior Suroso.
BalasHapus