“Aku
akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.” (Kejadian 12:2)
Panggilan
Tuhan atas Abraham dapat menjadi contoh panggilan Tuhan atas kehidupan orang
percaya. Sebagaimana Tuhan berjanji untuk memberkati Abraham, Dia juga akan
memberkati kita. Tujuan Tuhan memberkati kita adalah supaya kita dapat menjadi
berkat bagi orang lain. “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia
kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan
malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” (2 Korintus 9:8).
Panggilan
terhadap Abraham merupakan langkah awal yang dikerjakan Tuhan untuk menggenapi
maksud dan rencana-Nya menyelamatkan umat-Nya. Dari Abraham inilah Tuhan
mehendaki munculnya suatu keluarga yang taat dan hidup yang benar di
hadapan-Nya, suatu bangsa pilihan yang memiliki kehidupan yang “berbeda” dari
bangsa-bangsa lain di dunia ini. “Sebab Aku telah memilih dia, supaya
diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup
menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan,
dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya
kepadanya." (Kejadian 18:19). Melalui garis keturunan Abraham pula
hadirlah Yesus Kristus, Sang Juruselamat manusia.
Adapun
panggilan Tuhan terhadap Abraham ini tidak hanya terdiri atas berbagai janji
berkat, tetapi juga terdiri atas tugas dan kewajiban. Tuhan menghendaki Abraham
hidup taat, berjalan menurut jalan-jalan-Nya agar ia memperoleh apa yang
dijanjikan Tuhan kepadanya. Ketika Tuhan berjanji bahwa ia akan menjadi bangsa
yang besar, sekalipun realisasi dari janji-janji tersebut nampak mustahil
secara akal manusia, Abraham tetap percaya. “TUHAN membawa Abram ke luar serta
berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau
dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya
nanti keturunanmu." (kejadian 15:5-6). Janji Tuhan pun digenapinya bahkan
berkat_nya bukan hanya berlaku bagi keturunan Abraham secara lahiriah saja,
namun juga bagi semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
“Abram
mendapat kambing domba, lembu sapi, keledai jantan, budak laki-laki dan
perempuan, keledai betina dan unta.” (Kejadian 12:16).
Ketika
mengadakan perjanjian dengan Abraham Tuhan memberikan janji-janji kepadanya:
menjadikan bangsa yang besar, memberkati dan menjadi berkat. untuk menerima
kepenuhan janji Tuhan ini yang diperlukan bukan hanya iman, tapi Abraham
dituntut untuk hidup dalam ketaatan dan menyenangkan hati-Nya. Abraham
menanggapi janji Tuhan itu dengan iman, percaya dan juga ketaatan. Itulah
sebabnya Abraham dibenarkan oleh Tuhan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memiliki
rencana di balik perjanjian berkat-Nya dengan Abraham seperti tertulis: “Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia
29:11).
Setiap
kita pasti rindu diberkati Tuhan, bukan? Supaya berkat Tuhan itu digenapi dalam
hidup kita, kita harus mengerti terlebih dahulu apa yang menjadi kehendak dan
rencana Tuhan memberkati kita. Tanpa memiliki pengertian yang benar akan hal
ini bisa-bisa berkat yang kita terima tersebut malah akan membuat kita jatuh
dalam dosa dan semakin jauh dari Tuhan. Sebesar apa kerinduan kita untuk
menjadi berkat bagi orang lain, sebesar itu pula berkat yang akan Tuhan
percayakan kepada kita. Jadi Tuhan akan memberkati kita jika kita benar-benar
telah siap untuk menjadi berkat. “Siapa banyak memberi berkat, diberi
kelimpahan,” (Amsal 11:25). Berkat Tuhan juga tidak pernah terpengaruh oleh
situasi dan keadaan yang terjadi di sekeliling hidup kita. Mungkin saat ini
dunia sedang dilanda krisis di segala bidang kehidupan dunia, namun satu hal
yang harus kita tanamkan dalam hati adalah bahwa tidak ada krisis yang terlalu
besar yang tidak bisa dikendalikan oleh Tuhan, tidak ada badai kehidupan yang
tidak dapat diredakan-nya.
Seberat
apa pun krisis dan masalah yang menerpa hari-hari kita, Tuhan pasti lebih dari
sanggup untuk memberkati kita. Sekali Tuhan berjanji, Dia pasti akan menggenapi
janji-Nya itu tepat pada waktunya. “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu
menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:19).
“Di
tengah bencana kelaparan yang hebat Abraham justru mengalami kelimpahan!”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar