"Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu.” (Matius 22:37)
Waktu
bergulir begitu cepatnya, tiada terasa kita memasuki awal tahun 2014. Masihkah
kita secara konsisten mengasihi Tuhan?
Adalah
mudah bagi setiap orang Kristen untuk mengatakan bahwa dirinya mengasihi Tuhan.
Namun dalam prakteknya tidaklah semudah yang dikatakan. Mengasihi Tuhan harus
diwujudkan dengan perbuatan atau tindakan nyata. Tuhan berkata, “Barangsiapa
memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan
barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi
dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21). Tanda utama
yang membuktikan bahwa seseorang mengasihi Tuhan adalah ketika ia hidup dalam
ketaatan. Karena itu setiap anak Tuhan harus giat mengembangkan hubungan secara
pribadi dengan Tuhan. Membangun keintiman dengan Tuhan adalah langkah awal
untuk mengasihi Tuhan. Semakin kita intim dengan Tuhan semakin kita mengenal
Pribadi-Nya dan semakin kita dikenal oleh Tuhan, seperti tertulis, “Tetapi
orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.” (1 Korintus 8:3). Namun ada
tercatat demikian: “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan!
akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak
Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku:
Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi
nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku
akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23).
Orang yang bernubuat, mengusir setan dan mengadakan mujizat bukanlah orang
Kristen biasa atau jemaat awam, tapi sudah terlibat dalam pelayanan atau hamba
Tuhan yang memiliki “jam terbang” pelayanan sangat tinggi. Tapi Tuhan
menegaskan bahwa Ia tidak mengenal mereka.
Ternyata
keaktifan seseorang dalam melayani pekerjaan Tuhan tidak menjamin bahwa ia
dikenal oleh Tuhan secara pribadi, bila ia sendiri tidak hidup dalam ketaatan
dan melakukan kehendak-Nya. Untuk mengasihi Tuhan banyak hal kita akan mendapat
banyak keuntungan.
"Apa
yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga,
dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah
untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Bisakah
kita disebut mengasihi Tuhan bila kita sendiri tidak bisa mengasihi orang lain,
hati kita dipenuhi kebencian, kepahitan, dendam, sakit hati dan tidak mau
mengampuni? Tertulis, “Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi
Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena
barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi
Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia:
Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.” (1 Yohanes
4:20-21). Artinya, orang Kristen hanya akan mendapat mengasihi
saudara-saudaranya seiman dengan benar setelah ia terlebih dahulu mengasihi
Tuhan dengan benar. Mustahil mengasihi Tuhan dengan benar bila masih membenci
saudara seiman lainnya.
Ada
banyak keuntungan jika kita mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh: 1. Tidak
Hidup Dalam Ketakutan. “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna
melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa
takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.” (1 Yohanes 4:18). Semakin besar kasih
kita kepada Tuhan semakin hilang pula rasa takut yang menyerang kita.
Sebaliknya semakin kita memusatkan pikiran kepada perkara-perkara duniawi ini
akan sangat mudah dikuasai oleh ketakutan. Karena itu Tuhan mengingatkan kita
untuk tidak takut, melainkan makin percaya dan mengasihi Dia lebih lagi. Inilah
janji-Nya, “Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu
janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung
pipit.” (Matius 10:30-31). Ia menegaskan, "Aku sekali-kali tidak akan
membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
(Ibrani 13:5b). 2. Mampu Mengatasi Semua Persoalan. Tuhan berkata, “Kemalangan
orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;” (Mazmur
34:20).
Orang
benar adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan dan mengasihi-Nya. Terhadap
orang benar Tuhan akan menyatakan kasih, pemeliharaan dan pertolongan-Nya.
“Jika
Tuhan di pihak kita, kita akan tampil sebagai pemenang karena Dia turut bekerja
dalam segala perkara hidup kita.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar