"Masakan
Aku tidak dapat bertindak kepada kamu seperti tukang periuk ini, hai kaum
Israel!, demikianlah firman TUHAN. Sungguh, seperti tanah liat di tangan tukang
periuk, demikianlah kamu di tangan-Ku, hai kaum Israel!” (Yeremia 18:6)
Kebebasan
merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia. Terkadang kebebasan dimaknai
sebagai perilaku seenaknya. Lahirlah semangat kebebasan nilai dan
individualisme dalam diri kita. Padahal, kebebasan melahirkan tanggung jawab
yang mengandalkan adanya hak dan kewajiban manusia itu sendiri. selama ini
manusia selalu menuntut hak, tanpa mengimbanginya dengan kewajiban yang harus
dijalaninya pula. Manusia dalam pandangan tertentu didefinisikan berdasarkan
hubungannya dengan Tuhan. Berdasarkan pemikiran ini, manusia dipahami dari segi
kewajiban dan haknya. Begitu pula dalam hubungan Allah sebagai pembuat bejana
dan manusia sebagai bejana.
Dalam
beberapa bagian Alkitab, perbandingan dengan tukang periuk menunjukkan bahwa
Allah adalah Tuan yang punya otoritas mutlak untuk mengatur kehidupan kita
menurut kehendak-Nya. Namun di sisi lain, kita juga di beri kebebasan untuk
membentuk dirinya. Namun dalam kebebasan kita, jika kita berdosa di
hadapan-Nya, maka Allah masih memberi kita pengampunan dan Allah akan bertindak
sesuai dengan keadaan kita. Allah menciptakan kita dan membentuk kita
terus-menerus sambil setiap hari memperbaharui hubungan-Nya dengan kita. Kita
diberi kebebasan dalam menentukan kelak akan menjadi apa, tetapi Allah tidak
mau karya-Nya menjadi karya yang buruk. Oleh karena itu, dalam kebebasan yang
Dia berikan, kita masih diarahkan dengan tangan-Nya agar mampu menjadi bajana
yang indah sturut kehendak-Nya. Allah berkehendak agar hidup kita menjadi
bejana yang indah dan berguna bagi sesama.
Dalam
pekerjaan kita, mungkin kita merasa belum puas dengan apa yang ada saat ini.
Kita merasa dibentuk Tuhan jauh dari sempurna dan berusaha membentuk diri kita
sendiri. maukah kita menyakini bahwa siapa pun dan apa pun pekerjaan kita
adalah sebuah proses yang dilakukan Allah untuk membuat kita menjadi lebih
indah? Baiklah kita berkarya juga dan membentuk diri kita sesuai kebebasan yang
Dia berikan, sambil menjaga hidup kita dari hal-hal yang tidak berkenan di
hadapan Allah. Mari berikan karya yang terbaik di tengah keterbatasan kita
sebagai “bejana” izinkanlah Allah membentuk kita seturut kehendak-Nya.
“Dalam
kebebasan, Dia masih berkuasa membentuk kita”
Amin.
Tuhan
Yesus memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar