Halaman

Selasa, 28 Januari 2014

BAGAIMANA AGAR SAYA BERGAIRAH BAGI YESUS?



“Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu. Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” (Ulangan 6:4-7)

Kejemuan, kelesuan, kebosanan. Itu mungkin sebagian dari alasan mengapa banyak anak-anak Tuhan sepertinya tidak lagi bersemangat, sepertinya tidak lagi bergairah kepada Tuhan Yesus dalam kehidupan kekristenan mereka. Namun kalau pertanyaan yang menjadi judul diatas dilontarkan, Puji Tuhan, artinya ada keinginan untuk tetap on-fire dalam Tuhan, ada keinginan untuk memenuhi Ulangan 6:4-7 diatas. Lalu apa jawabannya? Bagaimana agar kita tetap bergairah dan bersemangat bagi Yesus?
1.       Kenalilah Tuhan dan Apa yang telah Ia lakukan untukmu.
Ada pepatah “tidak kenal maka tidak sayang”. Prinsip yang sama berlaku pula disini. Ulangan 6:4 berkata “Dengarlah hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!” Ayat ini menegaskan bahwa Tuhan yang kita sembah dalam Yesus adalah Tuhan yang unik, tiada duanya. Tidak ada ilah, dewa atau sesembahan apapun yang seperti Dia. Hanya Tuhan Yesus yang begitu luar biasa namun juga menunjukkan kasihnya kepada kita “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16). Segala sesuatu yang ada dalam hidup kita, Ia berikan untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup kita “ (Roma 8:28).
Untuk semakin mengasihi Tuhan, kita perlu semakin lama mengenalnya. Tuhan menyatakan dirinya secara umum melalui karya-karya-Nya (baca Roma 1), tetapi terlebih lagi melalui firman-Nya dan Yesus Kristus. Itulah sebabnya, kalau engkau merasa sepertinya tidak bergairah lagi, ambil waktu untuk membaca dan mempelajari firman-firman-Nya dan minta agar Roh Kudus yang menyegarkan jiwa kita saat kita melakukan hal tersebut. Minta juga agar roh Kudus mengingatkan kita betapa selama ini Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya kepada kita.
2.       Lakukan yang Tuhan Yesus lakukan: Tiada pernah berhenti  berdoa.
Semua tokoh-tokoh iman dalam Alkitab memiliki ciri yang sama: mereka senang dan memiliki kehidupan doa yang konsisten. Terlebih Tuhan Yesus. Doa memastikan kita memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan. Doa membuat api Roh Kudus terus berkobar dalam kehidupan kita. Doa bukan sekedar menaikkan permohonan kepada Tuhan, tetapi kita bercakap-cakap dengan Dia. Membaca firman Tuhan dan kehidupan doa yang konsisten adalah saudara kembar yang tidak boleh dipisahkan kalau engkau ingin tetap on-fire dalam Tuhan. Doa adalah juga senjata yang ampuh melawan musuh-musuh yang mencoba mengambil damai sejahtera/sukacita kita “dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,” (Efesus 6:18). Kita bisa saja ingin mengasihi Tuhan sepenuh hati, tetapi kita akan jatuh dalam perjalanan hidup kita kalau kita menjalaninya tanpa doa “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).
3.       Berjalan Erat dengan Yesus setiap hari dan sekarang!
Untuk memastikan bahwa kita akan selalu bergairah pada Yesus, maka kita perlu berjalan bersama dengan Dia, menuruti perintah-perintah-Nya, sekarang! Bukan nanti, bukan besaok, bukan kapan-kapan, tetapi sekarang! Penundaan adalah penyebab dari kelesuan rohani, ketika waktunya untuk berdiri teguh berdasarkan kebenaran firman Tuhan dalam berbagai percobaan, maka berdirilah teguh! Kalau tidak, justru kita memadamkan api roh itu dalam diri kita. Namun saat kita berjalan erat dengan Tuhan dan melakukan apa yang Ia perintahkan, jiwa kita disegarkan dan roh kita diperkuat. Alkitab berkata dimana harta kita berada, disitu pula hati kita berada. Kalau kita mengaku bahwa Yesus lah yang paling penting dalam hidup kita, harta yang terbaik dalam hidup kita, maka hati kita akan selalu disegarkan setiap kali kita berjalan bersama Dia “Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan keluarganya dengan baik. “ (1 Tim 3:12),  “Dan ketika mereka sedang makan, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." (Matius 6:21).
4.       Menjauh dari hal-hal yang memadamkan rohmu.
Kadang yang membuat kita tidak bergairah pada Yesus adalah hal-hal lain dalam hidup yang menjauhkan kita dari hadirat-Nya. Kita harus menentukan siapa (apa) yang menjadi prioritas dalam hidup kita. Tuhan Yesus  mengatakan bahwa tidak mungkin kita melayani dua majikan “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Matius 6:24)., artinya tidak mungkin kita menyenangkan hati Tuhan dan juga menyenangkan hal-hal yang bertentangan dengan Tuhan. Kita harus menjauhkan diri dari pergaulan yang tidak memuliakan Tuhan, keinginan-keinginan daging yang hanya mementingkan diri sendiri, kegiatan-kegiatan  yang menyita waktu pribadi/doa dengan Tuhan. Sebaliknya, biarlah prioritas utama kita kepada Dia. Tuhan berjanji, kalau kita menempatkan Dia pada yang utama dalam hidup kita, bukan saja Ia akan mencukupi kebutuhan kita “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33) tetapi juga memberikan apa yang hati kita inginkan “dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;” (Mazmur 37:4-5).
5.       Ingatlah dan jagalah akan cinta mula-mulamu kepada Tuhan.
Bukanlah hal yang aneh kalau anak-anak Tuhan pernah mengalami “sepertinya” kehilangan gairahkepada Tuhan. Petrus pernah mengalaminya, Daud pernah mengalaminya. Namun mereka segera bangkit kembali dan mengejar hadirat Tuhan kembali. “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” (Wahyu 2:4) menjelaskan bahwa yang membuat anak-anak Tuhan jatuh bukanlah kehilangan kasih, tetapi karena meninggalkan kasih mula-mula itu. Jadi bagaimana agar kita kembali bergairah kepada Yesus, yaitu kembali kepada kasih mula-mula itu; kepada hal yang membuat jatuh cinta kepada Tuhan Yesus pertama kali. Mintalah ampun kepada Tuhan “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” (1 Yoh 1:9) kalau engkau sepertinya menjauh dari Dia dan mintalah agar kasih-Nya kembali menyegarkanmu, membuatmu kembali baru.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar