“Kami
telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya dia, tentang
kesombongannya, keangkuhannya dan kecongkakannya, tentang tinggi hatinya.”
(Yeremia 48:29)
Jika
Anda membaca dalam kitab Yeremia 48, Anda menemukan mengapa Tuhan menjatuhkan
hukuman kepada negeri Moab. Dalam ayat 29, Moab dihukum karena kesombongan
mereka. Mereka biasa berbicara secara berlebihan. Apa yang mereka katakan belum
tentu benar. Mereka sombong karena mengalami kehidupan yang aman. “Moab hidup
aman dari sejak masa mudanya, dia hidup tenang seperti anggur di atas
endapannya, tidak dituangkan dari tempayan yang satu ke tempayan yang lain,
tidak pernah masuk ke dalam pembuangan; sebab itu rasanya tetap padanya, dan
baunya tidak berubah.” (Yeremia 48:11). Kesombongan membuat mereka membesarkan
diri terhadap Tuhan, “Buatlah dia mabuk, sebab dia membesarkan diri terhadap
TUHAN! Moab akan berguling-guling dalam muntahnya, dan ia sendiripun akan
menjadi tertawaan orang.” (Yeremia 48:26). Mereka menertawakan Israel yang
dibuang ke Asyur. Mereka tidak meyadari, bahwa kesombongan mereka itu akan
mengundang hukuman Tuhan. Kokohnya pertahanan mereka tidak akan bisa melepaskan
mereka dari bahaya. Mereka juga ikut dibuang ke Babel.
Kekayaan,
kebahagian, kekuasaan serta kesuksesan adalah sebagian dari hal-hal yang bisa
membuat seseorang merasa dirinya mampu serta tidak memerlukan orang lain,
bahkan merasa tidak memerlukan Tuhan. Kita harus hati-hati terhadap perasaan
tersebut, perasaan yang berbahaya, karena Allah menentang orang-orang yang
congkak, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang
yang rendah hati." (1 Petrus 5:5).
Kita
harus senantiasa mengingat, bahwa apapu yang kita miliki saat ini, semuanya
merupakan pemberian Tuhan, sehingga kita tidak boleh berbangga diri. Kita harus
mampu menjaga hati kita untuk selalu ada dalam kerendahan hati dan tahu
berterima kasih untuk setiap anugerah yang Tuhan berikan atas hidup kita.
Setiap kali mengalami kesuksesan, kita harus segera mengingat dua hal, yakni:
Pertama,
“Jangan sampai kesuksesan kita capai membuat kita melupakan Allah yang telah
memberi kesuksesan!” Ini yang sering dilupakan banyak orang. Kadangkala mereka
beranggapan, bahwa karena sudah bekerja dengan sekuat tenaga dan pikiran untuk
meraih keberhasilan atau kesuksesan, maka semua yang diraihnya itu adalah
semata-mata karena kemampuan dan usaha serta kerja keras dari diri sendiri.
padahal mereka lupa, bahwa sekalipun mereka bekerja sekuat tenaga, tetapi jika
Tuhan tidak memberikan kekuatan atau jika Dia tidak mengijinkan-Nya, maka semua
itu akan menjadi sia-sia.
Kedua,
“Jangan sampai kesuksesan yang kita capai membuat kita memandang rendah orang
lain!” Tiap-tiap orang memiliki porsi berkat yang berbeda-beda, dan semua
berkat yang kita nikmati datangnya dari Tuhan. Oleh sebab itu, sangat
disayangkan jika kita menjadi sombong dan memandang hina orang lain dengan
kesuksesan yang kita peroleh. Ingatlah selalu, bahwa kesuksesan yang kita
miliki seharusnya memacu kita untuk menjadi berkat bagi orang lain dan bukan
sebaliknya!
“Kesombongan
adalah pintu menuju kehancuran”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar