Halaman

Jumat, 24 Januari 2014

HATI SEORANG BAPA



“Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.” (Lukas 15:20)

Berapa besarkah kasih Anda terhadap para pendosa? Itu mungkin terdengar sebagai sebuah pertanyaan aneh, tetapi itulah pertanyaan yang ingin Anda renungkan hari ini. Terlalu sering, begitu kita diselamatkan, kita kehilangan rasa belas kasihan terhadap mereka yang masih tenggelam dalam dosa. Kita melihat pemabuk sempoyongan di jalan atau pegawai yang berdusta terhadap pimpinannya di kantor dan mengucapkan lelucon kotor, namun kita bersikap tidak peduli.
Tetapi jika kita benar-benar pernah memahami hati Bapa surgawi kita, kita takkan pernah melakukan itu lagi. Yesus menunturkan sebuah kisah yang dapat memberikan kita pandangan sekilas tentang hati itu. Itulah kisah yang kita namakan anak yang hilang.
Anda barangkali sering mendengar kisah itu, tetapi ada sebuah frase di dalamnya yang saya ingin Anda perhatikan hari ini. Bunyinya: “Ketika dia (anak yang hilang) masih jauh, ayahnya telah melihatnya.”
Frase itu memberikan pandangan sekilas yang mengharukan dari hati ayah yang mengasihi. Itu menjelaskan kepada kita bahwa bahkan sebelum putranya bertobat, bahkan selama hari-hari yang panjang ketika pemuda itu masih berlumur dosa, ayahnya memperhatikan kedatangannya, merindukan kepulangannya.
Setiap pagi dia memandang ke arah cakrawala sambil berharap untuk melihat sosok tubuh dari putranya yang akan kembali. Dan tindakannya yang terakhir setiap malam ialah menatap keluar....mengarahkan matanya dalam harapan. Putranya senantiasa ada dalam pikirannya, dan hatinya selalu penuh dengan kasih untuknya. Jenis kasih yang memedihkan hati inilah yang pada hari kepulangan putranya, mendorong ayah itu untuk berlari mendapatkannya dan menciumnya.
Itulah jenis hati Bapa surgawi kita terhadap mereka yang terhilang. Itulah jenis hati-Nya terhadap Anda selagi Anda mdahulu masih mengembara di dunia. Itulah jenis hati yang memeluk Anda dengan tangan terbuka bahkan ketika Anda dahulu masih bergelimang dalam lumpur dosa. Mungkin kita bisa mereflesikan dengan membaca isi Alkitab dari Yohanes 8:1-11, disitu jelas Tuhan Yesus bagaimana menanggapi orang-orang yang selalu menghakimi sesama manusia.
Ada sebuah dunia yang penuh dengan manusia yang belum menemukan pelukan itu. Mereka adalah lebih dari sekedar “orang berdosa”. Mungkin mereka adalah saudara-saudara kita....sosok terhilang yang sangat membutuhkan seorang Bapa surgawi yang penuh kasih. Kiranya kita takkan mengabaikan mereka. Semoga kita takkan mengabaikan mereka. Semoga Dia membantu kita untuk mengantar mereka pulang.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar