“Perkataan
ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia
untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang
paling berdosa.” (1 Timotius 1:15)
“Nasi
sudah menjadi bubur.” Ungkapan ini sudah sering kita dengar bukan? Yes,
ungkapan yang menunjukkan suatu peristiwa buruk dan dianggap sudah tidak bisa
diperbaiki lagi. Satu-satunya yang bisa dilakukan hanya menyesali peristiwa
itu. Tetapi, tunggu dulu! Coba bayangkan, nasi yang sudah menjadi bubur itu
bila ditambahin suwiran daging ayam, potongan-potongan kecil telur dadar,
taburan bawang goreng, plus krupuk di atasnya! Wow, bubur itu berubah menjadi
santapan nikmat nan lezat, bukan?
Nah,
Saudaraku, begitu juga kita di mata Allah. Bagi orang lain, kita mungkin
dipandang sebagai sampah atau barang rusak yang tidak berguna. Namun itu tidak
berlaku bagi Dia. Lihat saja kehidupan Rasul Paulus sebelum ia jadi hamba
Tuhan. Paulus yang dahulu bernama Saulus adalah penghujat, penganiaya pengikut
Kristus, dan orang yang ganas. “aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang
penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya
itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.” (1 Timotius 1:13).
Namun sejak perjumpaan-Nya dengan Yesus Kristus, hidupnya berubah 180 derajat.
Dahulu sebagai orang yang paling berdosa “Tetapi justru karena itu aku
dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus
Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh
bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.” (1
Timotius 1:16), sekarang ia justru jadi rasul yang paling banyak menggembalakan
orang percaya. Pelayanannya untuk Tuhan sangat gencar dilakukan. Bukti nyata
dahsyatnya pelayanan penggembalaan Rasul Paulus ini bisa. Saudaraku lihat dari
banyaknya surat yang dikirimkan Paulus bagi orang-orang Kristen yang
dilayaninya dan surat ini terdapat pada Kitab Roma hingga Kitab Ibrani.
Kisah
Paulus membuktikan bahwa tida ada “Manusia sampah” di mata Tuhan. Di tangan-Nya
semua yang buruk menjadi indah, yang busuk menjadi harum. Maka, apa pun keadaan
Saudara saat ini serahkan semua beban hidupmu pada Tuhan. Percayalah, Dia
sanggup mengubah padang gurun menjadi taman nan indah.
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar