Halaman

Selasa, 28 Januari 2014

HARAPKANLAH PANEN



“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38)

Berilah dan kamu akan diberi. Pernyataan itu datang langsung dari mulut Yesus. Namun banyak pemercaya yang menolak sama sekali untuk mempercayainya. Bahkan sebenarnya, mereka mempunyai gagasan yang salah bahwa untuk berharap menerima bila mereka memberi merupakan kekeliruan.
Yang benar ialah justru keliru untuk tidak menerima bila memberi!
Apakah pendapat Anda tentang seorang petani yang menanam benih, lalu membiarkan panennya membusuk di ladang? Anda akan berpendapat bahwa dia seorang yang bodoh, bukan? Dan jika dia membiarkannya ketika orang lain kelaparan, Anda akan berpikir bahwa dia secara jahat tidak bertanggung jawab.
Juga merupakan hal yang tidak bertanggung jawab untuk memberi benih keuangan lalu mengabaikan panen yang dijanjikan Tuhan. Terutama bila panen itu dapat membantu mengirimkan Injil kepada orang-orang yang lapar mendengarnya. Juga merupakan hal yang keliru untuk mengabaikan kunci menuju kemakmuran yang telah diberikan oleh Yesus kepada kita bila kita membiarkan panen gandum membusuk di ladang.
Tuhan ingin kita menerima dari benih keuangan yang kita tanam. Dia ingin kita siap untuk tidak menuntut bantuan   Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.” (2 Korintus 9:8). Dia ingin kita berkelimpahan supaya kita dapat memberi dengan murah hati, bukannya menimbunnya dalam keserakahan.
Kemudian bila Anda memberi, janganlah takut untuk mengharapkan panen! Salurkanlah iman Anda untuk pahala keuangan yang dijanjikan oleh Yesus. Lalu bila itu datang, tanamkanlah itu lagi. Biarkan aliran pemberian dan penerimaan terus berlanjut agar Tuhan dapat memberkati dunia melalui Anda!
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar