“Tetapi
apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang
berhikmat,.......” (1 Korintus 1:27A)
Kisah
sukses orang bodoh tidak ada habisnya. Mereka mampu menyulap label bodoh
menjadi kisah inspiratif yang mengundang decak kagum. Banyak contoh yang kita ketahui orang yang
dianggap bodoh tetapi menjadi terkenal, salah satunya Sir John Gurdon, peraih
Nobel dalam bidang Psikologi dan obat-obatan tahun 2012. Ketika dia berusia 15
tahun, ia dilabeli sebagai anak yang paling bodoh. Ia pernah menduduki posisi
paling akhir dari 250 murid dalam mata pelajaran Biologi dan ilmu alam lainnya.
Namun, Sir John Gurdon sudah mengalami transformasi. Kini ia mendapat pengakuan
dunia atas pencapaian ilmiahnya.
Bagi
dunia, Injil itu suatu kebodohan, “tetapi kami memberitakan Kristus yang
disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang
bukan Yahudi suatu kebodohan,” (1 Korintus 1:23). Mengapa? Dunia menganggap
kepercyaan kepada Kristus sebagai suatu kekonyolan. Orang banyak mengatakan “bagaimana
mungkin seorang yang mati bisa dianggap hidup?” Dan bagaimana bisa orang yang
disalibkan dianggap sebagai Juruselamat? Serta bagaimana bisa seorang manusia bisa
disebut sebagai Allah? Bagi dunia, kepercayaan semacam itu sama sekali tidak
masuk akal. Hanya orang bodoh yang menyakininya.
Namun,
syukur kepada Allah, Anda dan saya tidak perlu cemas. Allah berjanji bahwa Dia
akan memakai orang-orang yang bodoh untuk mempermalukan dunia, “dan apa yang
lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,” (1 Korintus
1:27B). Tuhan rindu untuk menyatakan diri-Nya kepada dunia. Dan, Dia hendak
memakai orang yang cukup bodoh untuk mempercayai berita Injil guna menyatakan
kebesaran dan keagungan-Nya. Melalui kehidupan orang percaya, dunia akan
melihat bagaimana kuasa dan anugerah –Nya bekerja. Dunia akan menyaksikan bahwa
percaya kepada Yesus itu ternyata bukan tindakan bodoh seperti tuduhan mereka. Siapkah
kita dianggap bodoh oleh dunia karena berpegang teguh pada Kristus?
“dan
apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa
yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya
jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi
oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat
bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti
ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam
Tuhan." (1 Korintus 1:28-31)
Dianggap
bodoh oleh dunia adalah keuntungan karena, dengan itu, orang akan melihat
kebesaran Allah, bukan kebesaran kita. Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tuhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar