“haruslah
engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya
apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan,
apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.” (Ulangan 6:7)
Orangtua sering barkata kepada anak-anaknya
bahwa dirinya telah banyak makan asam garam kehidupan. Artinya mereka sedang meyakinkan
bahwa pengalaman anak-anaknya. Ditilik dari usia memang orangtua lebih banyak
pengalamannya. Namun apakah hal itu hanya dikatakan ketika digunakan untuk
melarang atau menasehati anak untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai
dengan keinginan orangtua ataukah pengalaman yang banyk dimiliki orangtua hanya
untuk disimpan tanpa mau menceritakannya kepada anak cucu?
Tuhan
ingin kita sebagai orangtua dapat mengajarkan kasih Allah kepada anak-anak kita
sehingga mereka memilik pegangan yang pasti ketika mereka dalam masalah. Orang
Israel diajar Tuhan cara mempersiapkan generasi penerus. Mereka harus membekali
pewaris kehidupan itu dengan intensitas yang tinggi. Ini penting karena dalam
diri anak sedang terjadi proses penanaman sekaligus perlombaan berebut pengaruh
antara nilai-nilai yang berasal dari kebenaran firman Tuhan dengan nilai yang
berasal dari iblis.
Oleh
sebab itu, setiap orangtua harus menyadari bahwa prinsip utamanya adalah firman
Tuhan. Inilah yang seharusnya mengisi dan mewarnai pola pikir dan pengalaman
batin. Jika proses penanaman nilai terjadi akan terlihat ada proses belajar
pada diri anak. Ketika anak-anak menceritakan masalahnya, orangtua akan
mendengar seraya mendiskusikan jalan keluar yang akan dipilihnya. Orangtua yang
telah makan asam garam kehidupan yang diterangi kasih Allah akan jadi sahabat
bagi anak-anak untuk mengatasi tantangan kehidupan ini.
Sekarang
ini bagaimanakah keadaan keluarga Anda? Apakah ada anak-anak yang sedang
bermasalah yang belum juga menemukan jalan keluar? Tugas kita sebagai orangtua
adalah selalu mengingatkan anak-anak untuk melibatkan Tuhan dalam
masalah-masalah yang mereka hadapi. Dengan cara menceritakan pengalaman kita
bersama Tuhan dalam menyelesaikan masalah, niscaya mereka pun akan melakukan
hal yang sama.
Ceritakan
pengalaman Anda bersama Tuhan dan lihatlah betapa Dia juga menolong buah cinta
kita! Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar