Halaman

Senin, 16 September 2013

KEKUATAN DOA



“Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?” (Lukas 18:7)

Ada sebuah drama mengenai wanita muda yang sebentar lagi akan menikah dengan tunangannya. Namun, kecelakaan hebat membuatnya koma. Roh yang telah meninggalkan tubuh wanita itu bertemu dengan malaikatnya. Ada syarat yang dapat membuat wanita ini kembali hidup, yaitu jika ada tiga orang yang tulus mencintai dan menangisi untuknya. Kecuali orangtuanya dalam waktu 49 hari akhirnya ia mendapatkan 3 orang yang tulus menangis untuknya. Wanita ini memang hidup lagi, tetapi hanya untuk seminggu setelah itu ia tetap akan meninggal.
Jika dalam film ini penekanan pada kuasa kasih dan tangisan tulus untuk sesama, apakah bedanya dengan kebenaran yang diajarkan pada kita? Kita diajak untuk menyakini bahwa kita memiliki kuasa doa untuk segala perkarayang kita hadapi. Melalui tulisan ini, kita diajak merenungkan kekuatan doa terus menerus. Sebagaimana hakim yang lalim dalam perumpamaan itu masih mau membantu orang yang entah apa pun motivasinya, demikian Allah sumber kebenaran dan kasih akan memperhatikan doa umat yang berseru dengan tiada henti. Oleh sebab itu, berbicara tentang doa perlu ketekunan dan ketabahan si pendoa. Hal itu dilakukan bukan hanya ketika kita membutuhkan sesuatu, melainkan jadi gaya hidup orang percaya. Doa yang menjadi ungkapan hubungan manusia dalam kasih dengan Allah akan menjadi ciri kehidupan iman kita yang sesungguhnya.
“Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.” (1 Yohanes 5:14)
Pertanyaannya adalah apakah kehidupan doa ini telah menjadi perhatian, baik pribadi ataupun bersama. Selanjutnya apakah kita telah menyediakan waktu khusus untuk itu.
Ada ungkapan menyatakan bahwa Tuhan kita tidak pernah tidur. Ungkapan itu menegaskan bahwa Bapa tidak pernah mengabaikan keperluan kita. Maka, yang harus diuji adalah usaha kita sendiri. sejauh manakah kita tahan uji sambil memahami rencana dan kehendak Allah itu bagi diri kita? Malam ini, ingatlah kuasa doa yang bisa terjadi atas kita. Doa bukan perkataan tanpa arti. Untuk itu, jangan pernah berhenti berdoa dan mengucap syukur hanya kepada Tuhan Yesus. Ingatlah, doa adalah napas orang percaya.
Kuasa doa itu tidak akan pernah terbayangkan besarnya jika kita sungguh-sungguh mengimaninya. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar