“Sebab
Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
Mari
kita simak kejadian fiktif ini. Karena tuduhan palsu, Anda akan dijebloskan ke
penjara. Anda menyangkalnya, namun tidak berhasil. Seorang pendeta menghibur
Anda, “Tenanglah, kebohongan ini akan segera terbongkar. Dalam waktu tiga
bulan, Anda akan dibebaskan.” Lalu, muncul pendeta lainnya. Ia berkata, “Tidak,
Anda akan mendekam di penjara selama lima tahun. Tetapi, Tuhan berjanji akan
memelihara Anda. Dia menghendaki Anda melayani para narapidana di penjara ini.”
Ucapan manakah yang membuat Anda bersemangat?
Bangsa
Israel menghadapi pilihan serupa saat dibuang ke Babel. Hananya menubuatkan
bahwa pembuangan itu hanya akan berlangsung selama dua tahun; Yeremia
menghardiknya sebagai nubuat palsu (Yeremia 28). Ia lalu mengirim surat kepada
orang-orang Israel di Babel dan menyatakan bahwa pembuangan itu akan
berlangsung selama 70 tahun. Mereka diperintahkan untuk hidup membaur dengan
bagsa asing itu dan mengupayakan kesejahteraan bersama. Itulah latar dari janji
Tuhan dalam ayat 11 yang kerap dikuti sebagai penghiburan.
Jika
saya sebagai orang buangan, saya akan tergoda dengan nubuat Hananya. Betapa
senang jika penderitaan itu lekas berlalu, dan saya bersaksi tentang kemenangan
yang gemilang. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, bukan? Tentu. Namun, kadang
Tuhan memilih jalur lain: menunjukkan pemeliharan-Nya di tengah
ketidaknyamanan. Dan ditengah ketidaknyamanan pula, memanggil kita untuk
menjadi berkat. Maukah kita?
Penyertaan
dan pemeliharaan Tuhan adalah kabar baik di tengah ketidaknyamanan hidup. Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar