Halaman

Minggu, 08 September 2013

DITOPANG KASIH SETIA



“Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu” (Mazmur 13:6a)

Ada batas kekuatan manusia untuk bertahan menghadapi persoalan hidu. Jika kita merenungkan ungkapan hati Daud dalam kitab Mazmur ini, tentu kita dapat menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi pada dirinya dan tentunya bisa sebagian diantara Anda dan saya mengalami juga. Ya, Daud merasa sangat lelah dan tidak mampu lagi menghadapi beragam persoalan yang bertubi-tubi menimpanya.
“Berapa lama lagi, TUHAN, Kaulupakan aku terus-menerus? Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku? Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari? Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku? Pandanglah kiranya, jawablah aku, ya TUHAN, Allahku! Buatlah mataku bercahaya, supaya jangan aku tertidur dan mati, supaya musuhku jangan berkata: "Aku telah mengalahkan dia," dan lawan-lawanku bersorak-sorak, apabila aku goyah.” (Mazmur 13:1-5)
Bukankah doa-doa seperti ini juga yang sering kita ucapkan kepada Tuhan untuk menyatakan ketidakmampuan kita mengatasi persoalan hidup? Menurut saya, ungkapan hati seperti ini sangat wajar muncul dalam pikiran atau ucapan kita.
Daud pun merasa seolah-olah Tuhan meninggalkannya. Tetapi, satu ucapan terakhir yang patut kita cermati dan kita teladani: Daud tetap menguatkan kepercaayaannya kepada Tuhan! Itulah yang membuatnya dapat bertahan dan tampil sebagai pemenang pada akhirnya.
Apakah yang memampukan Daud bertahan? “Kasih setia Tuhan”.
Kasih setia-Nya menyediakan perlindungan dan kekuatan baginya sehingga ia mampu bertahan jauh melampaui batas kemampuannya sebagai manusia. Begitu juga di tengah pergolakan badai hidup, Anda dan saya dapat mengandalkan kasih setia Tuhan. Dia tidak akan membiarkan kita tergeletak, tetapi kita akan menyaksikan kuasa-Nya menolong dan meneguhkan kita.
Tanpa kasih setia Tuhan, dengan apakah kita akan bertahan dalam menghadapi berbagai persoalan hidup? Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar