Halaman

Selasa, 24 September 2013

PROBLEM TERBESAR


“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” (Amsal 4:23)
 
Seorang wartawan bertanya kepada Don Moen, orang mana yang memberi kesulitan paling besar dalam pelayanannya. Don Moen menjawab seketika, “Saya mempunyai kesulitan paling banyak dengan Don Moen dibandingkan dengan orang-orang manapun yang masih hidup.”
Pernyataan Don Moen menggarisbawahi bahwa problem terbesar kita ternyata bukanlah setan dan anak buahnya. Mereka sudah dikalahkan oleh Tuhan Yesus di kayu salib. Problem terbesar kita tidak lain adalah diri sendiri. sekalipun kita sudah percaya kepada Yesus, sifat kedagingan manusia yang berpusat pada diri sendiri dan egois itu masih melekat. Keakuan itu bahkan sering masih sangat kuat.
Setiap orang percaya memiliki pergumulannya masing-masing untuk menghadapi keakuan ini. Inilah antara lain yang hendak disampaikan oleh penulis Amsal ketika memperingatkan kita untuk menjaga hati.
Kita perlu waspada jika kecendrungan untuk mati-matian menjunjung gengsi. Kita berusaha keras agar setiap orang menghormati kita dan tidak ada yang meremehkan kita. Tanpa kita sadari, sikap semacam itu malah memperkuat keangkuhan dan kesombongan. Sederet masalah lain akan mengikutinya, seperti tidak mau ditegur, tidak mau mengampuni, dan merasa diri paling benar. Inilah keakuan yang perlu kita taklukan di dalam kehidupan kita. Inilah kondisi yang perlu kita waspadai agar tidak membelenggu hati kita. Kiranya Kristuslah yang bertahta di dalam hati kita dan memimpin segenap hidup kita, bukannya keakuan kita sendiri, seperti firman-Nya di Amsal, Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu. Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka. Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.” (Amsal 4:20-27)
Ketika kita belajar tunduk pada kehendak Tuhan, kita menaklukkan problem terbesar kita. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar