“TUHAN
mendengarnya bangkitlah murka-Nya, kemudian menyalalah api TUHAN di antara
mereka dan merajalela” (Bilangan 11:1)
Rick
Van Beek benar-benar sedih saat mengetahui Madison, putrinya yang baru lahir,
menderita kelumpuhan otak. Karena penyakit tersebut Madison hanya bisa
terbaring tidak berdaya. Meski demikian Rick mau supaya putrinya bisa menikmati
keindahan dunia ini. Kemudian ia membawa putrinya kemanapun, termasuk saat
mengikuti lomba renang, ia meletakkan Madison di sebuah perahu karet yang aman
dan nyaman, lalu menjalani pertandingan sambil membawa perahu tersebut. Rick
juga tak keberatan berlari sambil mendorong kereta tempat Madison selalu duduk.
Banyak
orang memuji Rick sebagai ayah teladan, tetapi Rick justru menolak disebut
demikian. Sebab sebenarnya ia tidak akan menjadi seperti sekarang ini andai
Madison tidak dilahirkan dalam kondisi sakit. Karena kondisi, Madison ia
berhenti dari cara hidup lamanya yang buruk. Ia tidak lagi menjadi perokok
berat, mulai rajin berolahraga, dan menjalani pola hidup sehat. Bagi keluarga
ini, ada hikmah di balik masalah.
Seperti
kisah di atas di sepanjang masa pengembaraan di padang gurun, bangsa Israel
berulang kali harus menghadapi persoalan. Nyaris setiap kali mengalaminya
mereka bersungut-sungut kepada Tuhan. Sayangnya mereka gagal memaknai setiap
persoalan yang terjadi dengan baik. Akibatnya, mereka hanya memandang persoalan
sebagai nasib buruk. Padahal jika direnungkan baik-baik ada banyak pelajaran
berharga yang bisa diambil dari tiap persoalan.
Hal
yang lebih penting untuk diperhatikan adalah, melalui setiap persoalan itulah
karakter diubah oleh Tuhan. Bila dulu
karakter mereka adalah karakter budak, persoalan-persoalan di padang gurun
membuat mereka memiliki karakter sebagai bangsa merdeka yang layak hidup di
Tanah Perjanjian.
Marilah
kita merenungkan kembali pelajaran dan tujuan Tuhan di balik setiap persoalan
hidup yang telah, sedang maupun akan terjadi. Sadarlah, bersungut-sungut hanya
akan membuat hati dan pikiran kita bertambah kalut.
Persoalan
membuat kita makin bijak dan dewasa dalam menyikapi hidup. Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar