Halaman

Senin, 23 September 2013

STOP KEKERASAN PADA ANAK.



“Hajarlah anakmu selama ada harapan, tetapi jangan engkau menginginkan kematiannya.”  (Amsal 19:18).

Bolehkah kita memukul anak? Demikian pertanyaan umum yang sering ditanyakan para orangtua. Umumnya orangtua memukul anak karena marah dan banyka orangtua mengganggap hal tersebut merupakan hukuman supaya anak tidak nakal. Namun, sadarkah orangtua bahwa pukulan-pukulan berakibat negatif pada anak-anak. Pada tataran terendah, mereka akan malu apalagi kalau ada orang lain. Anak yang seringkali diancam, dipukul atau diintimidasi cenderung akan melakukan hal yang sama kepada anak-anak yang lebih kecil. Bahkan beberapa remaja, yang tumbuh dengan keinginan yang kuat, memberontak kepada pemegang otoritas seperti orangtua, guru, penegak hukum.
Salah satu tugas dan tanggung jawab utama orangtua terhadap anak-anaknya adalah mendidiknya sejak kecil. Namun masalahnya banyak orangtua yang justru salah menggunakan metode mendidik, sebut saja mendidik dengan kekerasan. Sudah berabad-abad metode ini dianggap sebagai cara yang tepat untuk membentuk anak-anaknya menjadi orang yang baik. Padahal justru tindakan memukul, mencubit dsb akan membentuk karakter anak menjadi keras dan pemberontak dan timbul kepahitan. Raja Salomo berkata, “hajarlah anakmu selama ada harapan....” Hal yang dimaksud hajar pada nats bukan pengertian secara harfiah yaitu memukul, melainkan mendidik.
Dalam hal ini tentunya mendidik dengan bijak dan benar. Mendididk yang benar dan bijak adalah mendisiplinkan anak dengan tidak melibatkan kekerasan sebagai bentuk hukumannya. Sebab banyak cara lain untuk menghukum atau mendisiplinkan anak selain memukul, mencubit, intimidasi dsb. Misalnya dengan memotong uang jajan, tidak memperbolehkan anak menonton televisi, membersihkan halaman rumah dll.
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendidik anak menjadi anak yang disiplin tetapi tidak berwatak keras. Marilah kita mendidik anak-anak kita seturut ajaran firman Tuhan. Ingatlah, kekerasan yang digunakan dalam proses pendidikan kepada mereka hanya berdampak buruk di kemudian hari. Padahal, maksud pendidikan kita bukan ini.
Didiklah anak sejak kecil dengan benar dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar