Halaman

Senin, 16 September 2013

DILAHIRKAN KEMBALI



“Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." (Yohanes 3:3)

Dilahirkan kembali. Tahukah Anda maksud Tuhan Yesus ketika Dia mengucapkan kata-kata itu kepada Nikodemus? Dia mengucapkan perkataan perjanjian. Dia memberitahukan makna dari mengadakan perjanjian dengan Tuhan.
Mari saya memberikan gambarannya. Bayangkan seorang bayi yang lahir dari seorang ibu yang tidak menikah. Tidak seorangpun tahu siapa ayah bayi itu. Dia adalah seorang anak yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Dia tidak memiliki siapa pun.
Nah, gambaran keluarga terbaik yang dapat Anda pikirkan. Sebuah keluarga yang mengasihi Tuhan. Mereka diberkati dalam segi keuangan. Mereka adalah pemberi yang dermawan dan mengasihi sesama, dan mereka jatuh cinta pada bayi ini. Tidak lama kemudian, mereka mengadopsi bayi itu sebagai anak sendiri.
Apakah yang terjadi? Melalui adopsi bayi itu dilahirkan kembali. Dia memperoleh orang tua baru. Kini dia menjadi seorang ahli waris. Mengapa? Bukan karena sesuatu yang dilakukan bayi itu. Kedua orang tua baru itu tidak berkata, “Saya ingin Anda melihat bayi itu. Saya sangat terkesan dengan semua yang telah dilakukan bayi itu bagi kami. Dia benar-benar layak mendapatkan kasih dan pengharapan kami.”
Tidak, dia hanya seorang bayi. Dia tidak dapat berbuat sesuatu yang melayakkannya memperoleh hidupnya yang baru. Pria dan wanita ini bersepakat karena kasih di hati mereka lalu mencurahkan kasih kepada anak itu. Kini dia mempunyai hak atas segala sesuatu yang dimiliki mereka. Bila mereka menawarkan kepadanya sebotol susu, dia tidak menolak botol itu sambil berkata, “Aku sedemikian rendah dan tidak layak. Berikan saja padaku air biasa.”
Tentu saja tidak. Bayi itu bertindak bukan hanya sekedar bagia biasa dari keluarga itu, melainkan bagian yang terbaik dari keluarga itu. Karena pada zaman Yesus, seorang anak perjanjian atau anak angkat mempunyai hak kelahiran yang sama dengan anak sulung.
Itulah yang dimaksudkan Yesus ketika Dia berkata, “Kamu harus dilahirkan kembali.” Dia sedang berbicara tentang anugerah. Dia sedang membahas tentang hubungan baik yang baru, keluarga baru, otoritas baru, dan kuasa baru.
Jika Anda merasa tidak layak menerima berkat-berkat yang disediakan Allah bagi Anda, pikirkanlah itu. Renungkanlah itu, sehingga Anda dapat melangkah dengan berani ke ruang takhta Bapa Anda dan menerima bantuan untuk pemenuhan semua kebutuhan Anda.
Temukanlah makna sejati untuk menjadi seorang anak Allah Yang Mahakuasa. Temukanlah maknanya “dilahirkan kembali". Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar