“Karena
setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan
setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” (Matius 7:8)
Saat
ini masih ada orang Kristen yang bermalas-malasan membaca Alkitab. Mereka
membaca Alkitab hanya saat beribadah saja, sedangkan di luar jam-jam itu
Alkitab sama sekali tidak disentuhnya. Itu adalah kerugian besar! Pemazmur
menegaskan bahwa, “...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan
Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja
yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1:2-3). Begitu juga pesan Tuhan kepada
Yosua, “Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung.” (Yosua 1:8). Itulah sebabnya Daud pun
berkata, “Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari.”
(Mazmur 119:97). Jadi membaca dan merenungkan firman Tuhan serta melakukannya
setiap hari adalah kunci mengalami hidup yang berkemenangan, diberkati,
berhasil dan beruntung.
Firman
Tuhan dipenuhi janji-janji Tuhan yang akan dinyatakan dalam kehidupan orang
percaya. Ada pun janji Tuhan itu adalah: "Mintalah, maka akan diberikan
kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan
bagimu.” (Matius 7:7). Janji Tuhan tersebut cepat atau lambat pasti akan
digenapi asalkan kita berjalan di jalur yang benar (sesuai dengan firman-Nya).
Dalam Yesaya di katakan, “orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat
kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan
sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak
menjadi lelah.” (Yesaya 40:31).
Nasihat
ini bukan sekedar untuk menghibur tetapi untuk kita praktekkan dalam kehidupan
setiap hari. Namun untuk melakukannya dibutuhkan iman yang aktif, karena dalam
masa penantian ini ada harga yang harus kita bayar: kesabaran, ketekunan, dan
kesetiaan.
Sudahkah
kita sabar, tekun dan setia mengerjakan bagian kita? Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar