“Jalan
TUHAN adalah perlindungan bagi orang yang tulus, tetapi kebinasaan bagi orang
yang berbuat jahat.” (Amsal 10:29)
“Jangan
takut berlaku tulus meski disangka bulus,” kata yang pernah saya dengar sewaktu
teman memberi motivasi dan masih terngiang di pikiran. Walaupun kesannya
sederhana, tetapi kalimat itu terus teringat dan itulah yang harus aku lakukan
sekarang ini.
Saudaraku,
di zaman sekarang, orang bilang susah untuk mencari orang yang tulus. Kalau pun
berbuat baik pasti ada maunya, pasti ada apa-apa di belakangnya. Tapi di tengah
dunia yang semakin tidak menentu dan langkanya ketulusan di muka bumi ini,
sebagai anak-anak Tuhan kita bisa jadi generasi yang memiliki sikap dan hati
yang tulus. Tulus itu berarti benar-benar tidak ada embel-embelnya, tidak ada
maksud tersembunyi di balik kebaikan yang kita lakukan. Biarkan saja apabila
orang menyangka kita yang macam-macam tapi yang jelas kita punya motivasi yang
benar dihadapan Tuhan dan bisa menjadi berkat buat orang di sekitar kita.
Kalaupun
ada yang curiga dengan ketulusan kita, tetap tenang dan jangan berhenti berbuat
baik dan benar.
Hidup
tulus berarti kita belajar untuk selalu memandang positif terhadap orang lain,
tidak mudah curiga, tetap positif ketika reaksi orang tidak seperti yang kita
harapkan. Yang jelas kita mesti menjaga hati. Memang tidak mudah, tetapi kita
mesti belajar dan menikmati prosesnya.
Saudaraku,
bicara masalah tulus, ketulusan yang sejati hanya bisa kita dapatkan di dalam
Tuhan. Bukan karna hasil kekuatan dan usaha kita semata, tetapi semua karena
anugerah. Dan bila kita hidup benar dan memiliki hati yang tulus, Tuhan pasti
akan bela kita, karena terang terbit bagi orang benar dan sukacita buat orang
yang tulus hati. Bila kita berbuat tulus maka jalan yang ada di depan kita akan
menjadi semakin mulus.
So,
Saudaraku, hari ini mari kita terus hidup tulus dimana pun kita berada.
“Tulus
bukanlah sebuah aktivitas, tetapi tulus adalah sikap hati.”
Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar