"Jikalau
engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu
kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian
datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Matius 19:21)
Sebuah
T-Shirt bertuliskan “muda foya-foya, tua kaya raya, mati masuk surga”. Bila
dipikir, bisa menjalani hidup yang seperti tertulis di T-Shirt tersebut,
pastinya mengasikkan bukan? Siapa yang tidak ingin bisa seperti itu. Apalagi
kita adalah orang muda. Apabila di suruh foya-foya, pastinya paling jago.
Setelah itu tuanya kita kaya raya, sungguh menyenangkan. Dan kita mati masuk
surga.....wow sungguh hidup yang sempurna.
Tapi,
firman Tuhan tidak mengajarkan seperti itu, saudaraku. Untuk mendapatkan hidup yang
sempurna, kita harus menjalani hal-hal yang bertentangan dengan apa yang
tertulis di T-Shirt tadi. Tuhan Yesus mengatakan, bila ingin hidup kita
sempurna, maka kita harus pergi dan menjual semua harta milik kita yang paling
berharga, kemudian kita mesti membagikan uangnya kepada orang-orang miskin.
Dengan demikian, kita akan mendapatkan harta di surga, baru kemudian ikut
Tuhan. Sempurna!
Tentu
saja maksud Tuhan Yesus bukan ingin membuat kita jatuh miskin dan tidak punya
apa-apa lagi. Tetapi, dalam nats ini, Tuhan tahu bahwa hati orang muda yang
sedang berbincang dengan Tuhan itu tidak terletak pada Tuhan. Hatinya malah
melekat pada hartanya “Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah
ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.” (Matius 19:22). Bisa jadi orang muda
itu berpikir bahwa hartanya bisa menyelamatkan dia dan membuat dia bisa masuk
surga. Tidak benar semuanya!
Tuhan
ingin kita benar-benar melekat pada Tuhan, bukan kepada yang lain: bukan kepada
harta yang kita miliki: bukan juga pada kepandaian yang kita punyai: tidak juga
pada orang tua yang baik hati kaya raya. Kehidupan yang sempurna bakal kita
rasakan saat mata dan hati kita terfokus kepada Tuhan dan segala rencana-Nya
bagi kita. Tiap saat, cari tahu, apa sih yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita
agar dapat hidup yang sempurna?
Saudaraku,
sempurna tidak berarti kita tidak mendapatkan masalah. Yang namanya persoalan,
ya tetap saja ada. Tapi, bersama Dia, kita pasti bisa menghadapi semua masalah
itu. Dan, itulah kesempurnaan hidup.
Mulailah
kita menyatakan, “Aku ingin memiliki kesempurnaan dalam hidupku bersama-Mu, ya
Tuhan. Amin.
Tuhan
Yesus Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar